Meulaboh (ANTARA) - Camat Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, Yulisman mengatakan aksi penyegelan Kantor Keuchik Suak Ribee, Meulaboh pada Rabu pagi diduga akibat tidak adanya transparansi dalam pengelolaan dana desa.
“Informasi yang kami peroleh, aksi ini terjadi karena tidak adanya transparansi pengelolaan dana desa, sehingga kemudian masyarakat dan tuha peut melakukan aksi,” kata Camat Yulisman di Meulaboh, Rabu.
Menurutnya, sebelum aksi penyegelan tersebut terjadi, Muspika Johan Pahlawan beberapa hari lalu telah menerima kedatangan masyarakat dan aparat desa guna menyelesaikan persoalan ini.
Pihaknya juga sudah mengingatkan Keuchik Suak Ribee agar melakukan pertemuan dengan masyarakat, dan meminta agar memperjelas terkait pengelolaan dana desa yang dilaporkan oleh masyarakat.
Baca juga: Warga Suak Ribee Meulaboh segel kantor keuchik, ada apa?
Kata Camat Yulisman, aksi yang terjadi di Desa Suak Ribee juga di picu akibat tidak adanya transparansi terkait bantuan dana CSR batu bara yang sudah diserahkan oleh pihak perusahaan beberapa pekan lalu kepada kepala desa.
Guna mencegah terjadinya aksi massa dan hal yang tidak diinginkan, Muspika Kecamatan Johan Pahlawan juga telah melakukan mediasi dengan masyarakat, agar tidak melakukan tindakan anarkis dan tindakan lain, yang berujung pada persoalan hukum.
Kasus penyegelan tersebut juga sudah dilaporkan kepada Bupati Aceh Barat H Ramli MS.
Agar kasus serupa tidak lagi terjadi, pihaknya juga telah mengimbau kepada seluruh keuchik di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat agar dapat mengelola dana desa secara tranparansi dengan masyarakat, guna menghindari berbagai persoalan di desa.
“Dana desa ini milik masyarakat, keuchik sebagai pimpinan desa diberikan amanah untuk menjaga dan mengelola dana desa dengan baik, dan dalam penggunaannya harus bermusyawarah dengan masyarakat,” kata Camat Yulisman.
Camat sebut penyegelan kantor Keuchik Suak Ribee terkait transparansi dana desa
Rabu, 13 April 2022 13:17 WIB