Banda Aceh (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh mencatat kenaikan penjualan listrik sebesar 2,13 persen year on year (yoy) menjadi 745,30 Giga Watt hour (GWh) pada triwulan pertama tahun 2022.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Aceh Parulian Noviandri di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kenaikan konsumsi listrik tersebut menandakan pemulihan geliat ekonomi di Provinsi Aceh.
"Aktivitas ekonomi masyarakat kembali pulih, sehingga mendorong konsumsi listrik. Sektor utama peningkatan konsumsi listrik ada pada sektor bisnis dan industri," kata Parulian Noviandri.
Parulian Noviandri mengatakan konsumsi listrik di sektor bisnis pada triwulan pertama 2022 mencapai 128,80 GWh atau sebesar 6,40 persen dari total konsumsi Provinsi Aceh.
Jika dibandingkan Maret 2021, kata Parulian Noviandri, pertumbuhan konsumsi listrik masih 2,12 persen. Namun tahun ini naik 6,40 persen. Artinya, aktivitas masyarakat menggunakan listrik meningkat.
"Kami optimis geliat ekonomi masyarakat meningkat dengan meningkatnya konsumsi listrik tersebut. Dan ini menunjukkan tren positif terhadap pemulihan ekonomi," kata Parulian Noviandri.
Menurut Parulian Noviandri, tingkat kenaikan penjualan listrik menjadi dasar bahwa ekonomi kembali pulih. Dan ini menunjukkan bahwa pemerintah di Aceh terus berupaya mengakhiri pandemi menjadi endemi COVID-19.
Parulian Noviandri mengatakan PLN Aceh akan terus memberikan layanan kelistrikan terbaik dan optimal guna mendukung aktivitas masyarakat serta pebisnis dalam memulihkan geliat ekonomi.
"Kami optimis dengan bantuan serta dukungan para pemangku kebijakan PLN dapat membantu pemerintah maupun masyarakat dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19," kata Parulian Noviandri.
PLN: Konsumsi listrik di Aceh naik
Selasa, 26 April 2022 14:55 WIB