Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan seluruh peralatan penunjang keselamatan penerbangan di seluruh bandara di Indonesia dalam kondisi baik jelang puncak kepadatan arus balik penumpang pesawat udara yang diprediksi terjadi pada Minggu, 8 Mei 2022.
"In syaa Allah, semua peralatan dalam kondisi terbaik. Kami siap menyukseskan arus mudik dan balik Idul Fitri 2022," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Namun demikian, menurutnya, prediksi tersebut akan bergerak dinamis sejalan dengan perpanjangan periode libur sekolah hingga 12 Mei 2022 mendatang yang telah diumumkan pemerintah.
Dwikorita memaparkan peralatan penunjang keselamatan yang dimaksud di antaranya, Automated Weather Observing System (AWOS), Lidar Wind Detection, LLWAS (Low Level Wind Shear Alert System), TDWR (Terminal Doppler Weather Radar), Avimet Integrasi, dan Awaire.
Seluruh peralatan tersebut berfungsi memantau dan mendeteksi suhu dan kelembaban, tekanan, curah hujan, arah dan kecepatan angin, geser angin (wind shear), dan radiasi matahari guna keperluan take off dan landing seluruh pesawat.
"Seluruh alat tersebut punya peran yang penting dan menjaga keselamatan penerbangan. Baik saat lepas landas, mendarat, atau selama pesawat berada di jalur penerbangan. Informasi cuaca dikeluarkan BMKG secara real time ataupun secara prediktif enam jam sebelum terbang," paparnya.
Dwikorita menambahkan, unsur-unsur cuaca seperti turbulensi, jumlah awan, jarak pandang, dan kecepatan angin merupakan faktor yang sangat menentukan dalam penerbangan.
Oleh karena itu, lanjut dia, BMKG secara rutin melakukan pengecekan kondisi alat dan melakukan kalibrasi alat guna memastikan seluruh peralatan berfungsi dengan baik.
BMKG sendiri, kata Dwikorita, beberapa waktu lalu telah mengeluarkan peringatan dini mengenai kemungkinan peningkatan curah hujan selama periode arus balik lebaran 2022.
Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terbaru tanggal 5 Mei 2022, BMKG memonitor adanya indikasi peningkatan potensi curah hujan di beberapa wilayah selama periode mudik balik lebaran (5-9 Mei 2022).
Kondisi ini dipicu oleh adanya beberapa pola siklonal, yaitu di sekitar Samudra Hindia sebelah barat laut Aceh, perairan Maluku dan sebelah utara Kalimantan Utara.
Selain itu adanya aktivitas Gelombang Atmosfer Rossby Wave yang aktif di sekitar Sumatera Bagian Utara juga turut memperkuat potensi peningkatan curah hujan tersebut.
"Sementara terkait cuaca penerbangan, potensi pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb) dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) juga perlu diwaspadai di sejumlah wilayah Indonesia karena dapat berpengaruh terhadap kondisi penerbangan," pungkasnya.