Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) berharap akselerasi pengembangan keuangan syariah dan ekosistem industri produk halal dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di kancah global.
Hal itu menjadi salah satu keputusan penting dalam Silaturahim Kerja Nasional (Silaknas) MES 2022 yang mengambil tema Memperkuat Kolaborasi untuk Akselerasi Ekonomi Syariah yang Kontributif.
“Diperlukan gerak yang lebih cepat dan kompak dari seluruh pemangku kepentingan ekonomi dan keuangan syariah, tidak hanya di pusat tetapi juga di daerah,” kata Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Pembina MES Ma’ruf Amin dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Ma’ruf Amin mengatakan perlu daya ungkit guna menggerakkan dan mengangkat ekonomi syariah ke tingkat yang lebih tinggi sehingga kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci.
Pemerintah sendiri kini sedang menggencarkan pembentukan Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) sebagai upaya meratakan kesejahteraan melalui pengembangan sektor unggulan ekonomi dan keuangan syariah.
KDEKS nantinya akan menjadi ujung tombak pemerataan kesejahteraan masyarakat lewat program-program yang sejalan dengan maqashid syariah di daerah.
“MES daerah diharapkan berperan aktif untuk melakukan kemitraan dengan KDEKS dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di masing-masing wilayah,” kata Ma’ruf Amin.
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum MES Erick Thohir menyatakan sektor ekonomi syariah terbukti mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru khususnya di Indonesia terutama di tengah ketidakstabilan global.
Peluang ekonomi syariah sangat menjanjikan karena umat Muslim dunia menghabiskan hingga 2 triliun dolar AS pada 2021 di sektor ekonomi syariah mulai dari makanan, farmasi hingga pariwisata.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Indonesia pun memiliki potensi ekonomi syariah yang besar sehingga harus bisa menjadi pemain utama dalam menggarap potensi tersebut.
“Membangun ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia tidak bisa dilakukan secara sporadis, melainkan harus berjamaah oleh semua pihak,” ujar Erick.
Sementara Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sekaligus Bendahara Umum MES Hery Gunardi menjelaskan pihaknya sedang membangun Islamic Ecosystem Indonesia yang mensinergikan gerakan pemberdayaan ekonomi di dunia pendidikan, kesehatan dan tempat ibadah seperti masjid.
Islamic Ecosystem mengambil konsep dari 3P yaitu Profit (aspek ekonomi), People (aspek sosial) dan Planet (aspek lingkungan) yang di dalamnya dimasukkan unsur-unsur yang sesuai dengan maqashid syariah.
Lewat Islamic Ecosystem, BSI berharap kolaborasi yang sedang dan akan terjalin tidak hanya memberikan manfaat secara ekonomi saja namun juga dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat dan seluruh alam.
“BSI senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga nilai-nilai syariah yang kita masukkan dalam konsep Islamic Ecosystem,” katanya.