Lhokseumawe (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan banjir melanda daerah itu sejak sepekan terakhir mulai berangsur surut.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Aceh Utara Asnawi di Aceh Utara, Selasa, mengatakan saat ini hanya tiga kecamatan yang masih terendam banjir. Sebelumnya, banjir merendam 19 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara.
"Tiga kecamatan yang masih terdampak banjir itu yakni Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Baktya Barat, dan Kecamatan Lapang. Ketinggian air berkisar 30 hingga 60 centimeter," kata Asnawi
Asnawi mengatakan sebelumnya banjir sempat melumpuhkan lalu lintas jalan nasional maupun antarkecamatan. Namun, kini lalu lintas kembali normal menyusul memulai surutnya banjir.
Kendati begitu, Asnawi mengimbau masyarakat mewaspadai jalan berlubang yang masih terendam banjir. Jika tidak diwaspadai, maka berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Selain itu, aktivitas masyarakat di pusat ibu kota Kabupaten Aceh Utara di Lhoksukon, mulai normal. Warga juga mulai membersihkan rumah setelah beberapa hari terendam banjir," kata Asnawi.
Walau banjir berangsur surut, Asnawi mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai potensi banjir susulan, mengingat cuaca yang masih berpeluang hujan. Apalagi di wilayah hulu atau pegunungan yang mengalami hujan, sehingga berpotensi menimbulkan banjir.
"Kami terus memantau potensi banjir susulan. Kepada aparatur desa maupun kecamatan, segera melaporkan jika terjadi banjir susulan agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat. Kepada masyarakat, jika rumah sudah terendam segera mengungsi ke tempat lebih tinggi," kata Asnawi.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengeluarkan pernyataan status darurat banjir setelah bencana tersebut meluas di berbagai kecamatan akibat hujan lebat terus menerus mengguyur daerah itu.
Kepala Bagian Kehumasan Sekretariat Daerah Kabupaten Aceh Utara Hamdani mengatakan penetapan dan pernyataan darurat banjir dikeluarkan setelah rapat dan evaluasi dengan seluruh pemangku kebijakan terkait di daerah itu.
"Curah hujan yang tinggi di Kabupaten Aceh Utara mengakibatkan meluapnya sejumlah sungai seperti Krueng Keureutoe, Krueng Peutoe, Krueng Pirak, Krueng Nisam, Krueng Sawang, dan Krueng Pase, sehingga menyebabkan banjir," kata Hamdani