Kuala Simpang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) Kabupaten Aceh Tamiang Safuan mengatakan tanaman padi di lahan persawahan seluas 4.703 hektare terancam puso, karena terendam banjir yang hingga kini belum surut.
"Artinya padi yang tenggelam selama sepekan banjir baik yang baru tanam maupun akan panen terancam puso dan dipastikan banyak yang gagal panen," katanya saat memberikan laporan di hadapan Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki di Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu.
Ia menyatakan, musibah banjir kali ini sangat besar dampaknya, karena ada 4.703 hektare tanaman padi sudah terendam berhari-hari.
Baca juga: Pj Gubernur Aceh: Banjir Aceh Tamiang persoalan besar
Pj Gubernur Achmad Marzuki dalam kunjungan ke Aceh Tamiang juga menginventarisir kebutuhan logistik untuk korban banjir Aceh Tamiang melalui instansi terkait di gudang logistik BPBD Aceh Tamiang.
Menurut Safuan data lahan sawah tersebut bisa saja bertambah karena laporan belum semua diterima termasuk dari sektor peternakan. Dia pun memastikan untuk petani padi sawah tahun ini banyak akan mengalami gagal panen.
“Gagal panen, Pak. Karena padi kita hari ini umumnya ada yang baru tanam dan ada yang menjelang panen,” sebut Safuan dihadapan Pj Gubernur Aceh didampingi Karo Umum Adi Darma, Kalaksa BPBA Ilyas dan Bupati Mursil.
Baca juga: Akses tiga kecamatan di Aceh Timur terputus akibat banjir
Selain padi, Safuan juga melaporkan ada tanaman komoditi lain yang terendam banjir yakni, cabai merah seluas 10 hektare, jagung 60 hektare dan bawang merah lima hektare.
Data ini tidak termasuk sektor perkebunan dan peternakan. Untuk tiga komoditi tersebut sudah terendam banjir selama 3-5 hari dan diprediksikan mati.
Untuk dampak kerugian yang ditanggung petani sangat besar tapi pihaknya belum bisa merincikan. Namun menurut Safuan sebagian lahan pertanian sudah masuk ansuransi.
Pj Gubernur Achmad Marzuki tampak merespon laporan tersebut dan mencatat semua sektor pertanian yang hancur dihantam banjir untuk dibahas di tingkat provinsi.
Baca juga: Polres Aceh Timur kirim personel ke daerah terdampak banjir
“Kemarin di Lhoksukun, Aceh Utara padinya gagal panen semua. Nanti saya cek di Balai Dinas Pertanian apakah ada ansuransinya di sini,” katanya.
Menurut Achmad Marzuki sektor pertanian di Lhoksukun hancur, tapi sudah masuk ansuransi jadi masyarakat dapat bantuan per hektare Rp6 juta. Sementara di Aceh Tamiang hanya sebagian lahan pertanian yang diansuransikan.