Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyebut lahan padi dan jagung seluas 4.274 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten di provinsi itu terendam banjir yang terjadi beberapa waktu terakhir dan ratusan hektare di antaranya gagal panen atau puso.
Kepala UPTD Balai Proteksi Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Distanbun Aceh Zulfadli, di Banda Aceh, Jumat, mengatakan banjir yang terjadi selama November 2023 di beberapa daerah di Aceh merendam seluas 3.271 hektare lahan padi dan 1.003 hektare lahan jagung. Namun tidak semuanya mengalami gagal panen.
“Sampai saat ini petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan lahan pertanian yang terkena banjir,” kata Zulfadli.
Data per Jumat (24/11), kata dia, lahan padi yang terkena banjir tersebut tersebar di tiga kabupaten yakni Aceh Tenggara seluas 156 hektare di dua kecamatan. Namun lahan tersebut tidak puso, hanya tergenang air lalu surut kembali.
Kemudian, hal yang sama juga di Kabupaten Aceh Selatan seluas 805 hektare tergenang air namun tidak puso. Serta di Kabupaten Aceh Barat seluas 2.319 hektare yang tergenang banjir namun juga tidak puso.
“Rata-rata tanaman padi yang terkena banjir ini berumur antara 1-90 hari setelah tanam (HST),” ujarnya.
Sementara untuk komoditi jagung, lanjut dia, total lahan yang terkena banjir seluas 1.003 hektare, dan 296 hektare di antaranya puso atau gagal panen, sedangkan 707 hektare sisanya hanya tergenang air, lalu surut kembali.
Lahan jagung itu tersebar di Aceh Selatan seluas 402 hektare serta Aceh Tenggara seluas 601 hektare yang terkena banjir, yang 296 hektare di antaranya puso, sedangkan sisanya hanya tergenang.
Ia menambahkan, bagi lahan yang puso maka setelah pendataan, pemerintah kabupaten/kota akan mengirim data calon petani calon lokasi (CPCL) atau penerima manfaat ke provinsi untuk diteruskan pengusulan bantuan benih ke Kementerian Pertanian.
“Lokasi-lokasi yang puso maka dilakukan CPCL, verifikasi berapa yang terdampak, yang puso, nama penerima dan sebagainya. Karena bantuan benih ini tetap melalui kelompok tani, tidak perorangan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat ada tujuh kabupaten/kota yang terendam banjir selama November 2023 yakni Aceh Tenggara, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Selatan, Subulussalam dan Aceh Singkil.