Simeulue (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue, Aceh, menyatakan kabupaten kepulauan itu mengalami surplus atau kelebihan produksi beras pada 2022 hingga mencapai 6.000 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue Samsuar di Simeulue, Jumat, mengatakan kabupaten kepulauan itu memiliki 10 ribu hektare lahan persawahan yang tersebar di sepuluh kecamatan.
"Dari 10 ribu hektare lahan persawahan itu, seluas 7.500 hektare di antaranya berproduksi dengan baik. Sedangkan total produksi gabah di Kabupaten Simeulue mencapai 31 ribu ton per tahun," kata Samsuar.
Menurut Samsuar, kebutuhan konsumsi beras di Kabupaten Simeulue per tahun mencapai 12 ribu ton. Jika 31 ribu ton gabah diolah, maka menghasilkan 18 ribu ton beras.
"Dari hasil perhitungan tersebut, maka Kabupaten Simeulue surplus beras mencapai 6.000 ton. Surplus beras tersebut menguatkan ketahanan pangan di Kabupaten Simeulue," kata Samsuar.
Menurut Samsuar, surplusnya beras di Kabupaten Simeulue berkat program "Kumasa Sebbel Khumaha Heba". Program tersebut digagas untuk mewujudkan ketahanan pangan di kabupaten kepulauan tersebut.
Program ini mampu meningkatkan luas lahan dan produktivitasnya. Saat ini, areal persawahan yang digarap di Kabupaten Simeulue sudah cukup luas sehingga hasil pertanian pun terus meningkat setiap tahunnya, kata Samsuar.
"Dengan surplus beras tersebut menjadikan Kabupaten Simeulue sebagai pemasok beras di Provinsi Aceh. Bahkan, beras petani Simeulue mampu merambah pasar di luar provinsi ujung barat Indonesia tersebut," kata Samsuar.
Kabupaten Simeulue merupakan wilayah kepulauan terluar di Provinsi Aceh. Pulau Simeulue berada di Samudra Hindia yang jaraknya sekitar 180 mil laut dari pesisir barat Pulau Sumatra.
Kabupaten Simeulue merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Barat sejak tahun 1999. Kabupaten Simeulue memiliki 10 kecamatan dengan 138 gampong atau desa yang dihuni sekitar 94 ribuan jiwa.
Kabupaten Simeulue surplus beras hingga 6.000 ton
Jumat, 18 November 2022 20:18 WIB