Sigli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pidie melalui Dinas Kesehatan setempat mengerahkan petugas ke rumah-rumah dan juga sekolah guna memaksimalkan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di kabupaten itu.
“Kami saat ini sedang berusaha semaksimal mungkin guna mempercepat realisasi imunisasi polio menyusul penetapan kejadian luar biasa (KLB) kasus polio di daerah setempat khususnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie Arika Husnayanti di Sigli, Senin.
Ia menjelaskan capaian pelaksanaan Sub PIN yang telah dicanangkan di kabupaten Pidie mencapai 72.726 anak atau 79,5 persen dari target 91.484 anak.
“Kami saat ini sedang berusaha semaksimal mungkin dan rencana tindak lanjut untuk mengejar capaian sisa target 16 persen,” kata Arika.
Arika menambahkan ada beberapa kendala saat petugas melakukan imunisasi di sekolah karena harus ada izin dari orang tua murid, sehingga pihak sekolah tidak mengizinkan petugas untuk memberikan imunisasi tetes polio tersebut.
“Padahal untuk saat ini tidak dibenarkan untuk menolak vaksin karena kondisi sedang wabah, jadi semua harus divaksin kecuali untuk beberapa anak yang menderita penyakit tertentu,” kata Arika.
Adapun penyakit yang harus ditunda pemberian imunisasi itu seperti demam yang suhunya 38,5 derajat karena vaksin tidak terserap dengan baik saat kondisi anak sedang sakit, daya tahan tubuh anak menurun sehingga sia-sia diberi vaksin.
“Kami minta dukungan dari semua pihak agar target yang telah ditetapkan ini bisa tercapai. Insya Allah daerah kita ini akan mendapatkan kekebalan yang menyeluruh, jika semua anak telah mendapat imunisasi” kata Arika.