Sigli (ANTARA) - Warga Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie yang mengungsi akibat banjir memutuskan pulang ke rumah dan mulai membersihkan sisa lumpur yang mengendap menyusul air surut.
Siti Zahari warga Gampong Pante Cermen di Kecamatan Padang Tiji, Jumat mengatakan luapan sungai Krueng Paloh meninggalkan sisa endapan lumpur di dalam rumah meskipun sudah surut sejak pagi Kamis.
“Kami dan juga tetangga mulai membersihkan lumpur yang tebal tersebut dengan menyiram dengan air bersih,” kata Siti Zahari.
Ia menjelaskan pihaknya tetap siaga akan terjadinya banjir lagi, karena air tersebut masih merendam sebagian halaman rumah dengan ketinggian sekitar 10 centimeter.
Bupati Pidie, Wahyudi Adisiwanto mengatakan upaya mengatasi terjadinya banjir tersebut direncanakan pada tahun 2023 yakni dengan membuat bantaran sungai Krueng Paloh sehingga jika hujan deras dan debit air tinggi tidak lagi meluap ke permukiman.
Disamping itu, penghijau juga perlu dilakukan untuk mengurangi debit air.
Ia juga akan menyurati pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) karena itu merupakan wewenang mereka.
Sebelumnya banjir terjadi pada Rabu (14/12) pukul 01.15 WIB dengan ketinggian 50 cm dan air kembali naik pada Kamis pukul 03.00 WIB dengan ketinggian 20 cm kemudian surut pukul 06.00 WIB.
Korban banjir tersebut telah mendapatkan bantuan masa panik saat mengungsi di mesjid setempat.