Sigli (ANTARA) - Sejumlah madrasah di Kabupaten Pidie yang terdampak banjir akibat hujan intensitas tinggi di daerah setempat aktivitas belajar mengajar kembali normal kata pejabat setempat.
“Beberapa madrasah pada pada Senin (30/1) terpaksa diliburkan lantaran bangunan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi mulai 30 cm hingga 50 cm,” kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pidie, Abdullah, Rabu.
Ia menyebutkan berdasarkan laporan ada 11 madrasah yang sempat terendam banjir gelombang kedua yakni, Min 15 Pidie, Mtss Alfurqan, MTSN 8 Pidie, Min 49 Pidie, Man 7 Pidie, MTSN 3 Pidie, MAN 1 Pidie, MIN 18 Pidie, MIN 17 Pidie, MAS Al Falah, dan MIN 21 Pidie.
Ia menjelaskan aktivitas di sejumlah madrasah tersebut telah berjalan normal karena Selasa (31/1) Sore pihak madrasah telah gotong royong guna membersihkan ruangan belajar yang dipenuhi lumpur pasca bencana banjir itu.
“Kami saat ini juga sedang menghitung kerugian akibat banjir dan saat ini masih proses pendataan dari sekolah yang berdampak banjir itu,” kata Abdullah.
Disamping itu, Pelaksana Harian MAN 1 Pidie, Nazarullah mengatakan semua ruangan belajar dan aula terendam banjir dengan ketinggian 30 cm.
“Ruang tata usaha ikut terendam sehingga dokumen penting seperti rapor siswa, buku dan laptop serta mesin proyektor tidak terselamatkan,” kata Nazarullah.
Menurutnya, air yang masuk ke lingkungan madrasah karena meluapnya saluran di komplek pelajar Tijue dan kini saluran tersebut telah dibersihkan.