Sigli (ANTARA) - Banjir yang melanda 31 desa di Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie surut total dan ratusan warga yang mengungsi kembali ke rumah.
Camat Padang Tiji, Asriadi, Rabu mengatakan semua pengungsi sudah kembali beraktivitas meskipun belum normal, di mana sebelumnya ratusan warga mengungsi ke meunasah setempat.
“Warga disibukkan dengan kegiatan gotong royong pasca banjir terutama di rumah masing-masing,” kata Asriadi.
Adapun desa yang sempat terendam karena bencana alam banjir yaitu Pante Cermen Paloh, Siron Paloh, Leuhob Paloh, Trieng Paloh, Balee Paloh, Pasar Paloh, Cut Paloh, Sukon Peudaya, Cut Peudaya, Mesjid Peudaya.
Selain itu ada Desa Perlak Peudaya, Teungoh Peudaya, Tunong Peudaya, Dayah Peudaya, Kb. Payapi Kunyet, Mesjid Kunyet, Baro Kunyet, Meukee Gogo, Kumbang Gogo, Tuha Gogo, Teungoh Drien Gogo, Keupula Tanjong, Leun Tanjong, Pante Crueng Tanjong, Meuriya Tanjong, Khang Tanjong, Mesjid Tanjong, Pulo, Hagu Tanjong, Meukee Beurabo, Baro Beurabo, dan Seuleungging Beurabo.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman sebelumnya, puluhan desa itu dikepung banjir karena meluapnya sungai Kunyet, sungai Paloh dan sungai Seulasak.
Disamping itu, bencana tanah longsor juga terjadi di Gampong Paloh Jeurat Beurabo dan di Gampong Glee Gogo yang menerjang rumah milik Nurmi (73).
“Kini sudah dilakukan penanganan longsor, partisipasi dari pihak PT. Adhi karya, sementara Nurmi mengungsi ke rumah kerabatnya,” katanya.
Banjir tidak hanya merendam rumah warga, ratusan hektare sawah di 31 desa tersebut juga ikut terendam.
Kemudian berbagai infrastruktur rusak seperti jalan Gampong Pante Cermen sekitar 2,3 meter, amblasnya tebing sungai hingga 250 meter, dan erosi sungai diperkirakan sepanjang 720 meter.