Sabang (ANTARA) - Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio tahap ke dua di Sabang akan di mulai 13-21 Februari 2023, sesuai dengan arahan dari Gubernur Aceh dan berdasarkan instruksi Kementerian Kesehatan RI.
Pemerintah kota mengadakan pertemuan sekaligus koordinasi dengan lintas sektor untuk mencari solusi terbaik agar capaian Sub PIN Polio tahap ke dua bisa diterima seluruh anak-anak di Kota Sabang.
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi mengatakan capaian imunisasi dasar di Kota Sabang masih perlu ditingkatkan, termasuk dalam cakupan Sub PIN Polio. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya sosialisasi dan edukasi yang diterima oleh masyarakat, sehingga banyak orang tua yang menolak anaknya untuk diberikan imunisasi tetes manis polio.
Baca juga: Dinkes Aceh Barat targetkan 41.973 anak diimunisasi Polio tahun ini
"Saya mengajak semua pihak untuk menyukseskan imunisasi polio di Kota Sabang, karena ini semua menjadi tantangan dan tanggung jawab kita bersama agar pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua bisa diterima oleh seluruh anak di Kota Sabang," kata Reza Fahlevi di Aula Kantor Wali Kota Sabang, Selasa.
Pj Wali Kota Sabang juga mengucapkan terima kasih kepada UNICEF, YDUA dan Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, khususnya Dinas Kesehatan dan KB Kota Sabang, TNI/Polri serta semua pihak terkait, yang telah mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran pertama di Sabang tahun 2022 lalu.
"Kami berharap dukungan seluruh lintas sektor, agar dapat terus mendukung pelaksanaan tahap kedua ini dan bersama-sama mengedukasi masyarakat akan pentingnya imunisasi tetes polio," ujarnya.
Sementara itu, Kepala perwakilan UNICEF Aceh Andi Yoga Tama, menyatakan sejauh ini capaian vaksin di Aceh terdata paling rendah se Indonesia, sehingga ini menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Ini terbukti dengan munculnya satu kasus polio di Pidie yang diumumkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia beberapa waktu yang lalu.
"Hal ini disebabkan minimnya kesadaran masyarakat untuk imunisasi, polio dan masih kurangnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), padahal menjaga hal itu adalah yang paling efektif mencegah penyakit polio," ujar Andi.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Sabang Edi Suharto menjelaskan pihaknya mencatat per 21 Desember 2022, Sabang mencapai 93.1 persen pada Sub PIN polio putaran pertama atau sebanyak 7.194 anak di Kota Sabang telah diimunisasi tetes polio.
"Dalam mencapai angka itu, kendala izin dari orang tua, masih menjadi tantangan yang berat. Imunisasi tetes polio ini penting, untuk itu kami meminta dukungan seluruh pihak dalam membantu kami memberikan pemahaman kepada masyarakat, demi menyukseskan Sub PIN polio putaran ke dua ini," ujarnya.
Baca juga: Dinkes targetkan 35.848 anak di Nagan Raya terima imunisasi Polio tahun ini