Calang (ANTARA) - UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lambesoi Kabupaten Aceh Jaya meminta masyarakat di kabupaten setempat untuk tetap waspada jika menjumpai satwa liar dilindungi masuk perkampungan warga menyusul ternak warga Gampong/Desa Meudheun dimangsa harimau pada Rabu pagi.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan bila menjumpai adanya satwa liar yang telah memasuki per kampungan agar segera melapor ke instansi terkait, karena konflik satwa ini merupakan tanggung jawab kita untuk mencari solusinya,” kata Kepala BKPH Lambesoi pada UPTD KPH Wilayah I Aceh, Eddy Joko Pramono di Calang, Rabu.
Ia menjelaskan sekira pukul 07.30 WIB pemilik sapi Abdul Rani (43) warga Desa Meudheun berangkat dari rumah menuju kebun dan saat tiba di kebun ia melihat tiga ekor anak sapi yang berada di dalam kandang telah hilang.
“Tim kita mendapatkan laporan pada pukul 09.30 WIB setelah dilakukan penelusuran menyampaikan bahwa satu ekor anak sapi telah di terkam harimau di kebun,” katanya.
Ia mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan sekdes setempat usai mendapat laporan untuk bersama - sama turun ke lokasi kejadian untuk mencari jejak harimau tersebut dengan menelusuri hutan di sekitar lokasi kejadian.
“Harimau tersebut saat ini tidak berada di seputaran perkebunan dia berpindah -pindah tim terus melakukan pengecekan untuk memastikan keberadaan harimau tersebut dan bangkai anak sapi ditemukan terletak di kaki gunung yang berada di lokasi perkebunan,” katanya.
Eddy Joko Pramono menambahkan kejadian tersebut sudah dua kali terjadi, di mana sebelumnya anak sapi milik warga Desa Teumarem Kecamatan Indra Jaya Kabupaten Aceh Jaya mati diterkam dan di makan harimau yang berkeliaran di wilayah hutan tersebut.