Calang (ANTARA) - Rumah Sakit Umum (RSUD) Daerah Teuku Umar mencatat jumlah penderita Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang di rawat di rumah sakit setempat tahun 2022 sebanyak 260 pasien atau naik 70 pasien dibandingkan dengan tahun 2021 hanya 190 pasien.
“Kenaikan angka pasien tersebut salah satunya disebabkan pola hidup yang tidak teratur, pola makan dan kurang olahraga," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Aceh Jaya Verra Aspriyanti, Selasa.
Ia menyampaikan kalau upaya pihaknya dalam mencegah penyakit tidak menular tersebut adalah dengan rutin mensosialisasi dampak dan penyebab dari Penyakit Tidak Menular (PTM) dengan melakukan Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) di 166 Gampong/Desa dari 172 Gampong/Desa se Aceh Jaya.
“Saat ini kita rutin melakukan skrening di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM),” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Verra Aspriyanti.
Verra menjelaskan kalau semua desa di Aceh Jaya sudah ada Posbindu, namun yang aktif hanya 166 desa dan pada saat skrining pihaknya turut mensosialisasikan serta mengedukasi bahaya dan penyebab dari penyakit tidak menular termasuk penyakit jantung coroner.
Ia menyampaikan kalau sasaran skrening di Posbindu PTM mulai dari usia 15 tahun ke atas dengan jadwal skrening setiap bulan di Posbindu masing-masing desa dalam Kabupaten Aceh Jaya.
“Untuk gejala yang biasanya muncul dari PJK ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan,” katanya.
Ia menjelaskan kalau jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung dan untuk mencegah gejala yang lebih parah, jika didapati gejala tersebut pihaknya menyarankan langsung di chek up lebih lanjut di rumah sakit.
Untuk diketahui penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Penyakit Jantung Koroner disebabkan karena tidak sanggupnya jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh yang disebabkan karena penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah.
Jantung merupakan organ vital yang berfungsi untuk memompa dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Namun, beberapa hal bisa menyebabkan gangguan pada jantung dan membuat organ ini tidak berfungsi secara normal.
Menurut World Health Organization atau yang biasa disingkat WHO (2011) Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit penyebab kematian nomor satu secara global. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1.000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Penderita penyakit jantung koroner di Aceh Jaya bertambah
Selasa, 28 Februari 2023 18:58 WIB