Banda Aceh (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh mengirim sampel produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari provinsi ujung barat itu ke Jeddah, Arab Saudi.
Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Provinsi Aceh Isnu Irwantoro di Banda Aceh, Jumat, mengatakan sampel tersebut untuk dipamerkan dengan tujuan memenuhi kebutuhan jamaah haji nantinya.
"Sampel produk UMKM Aceh itu nantinya dipamerkan di Jeddah. Tujuan selanjutnya, produk UMKM itu bisa diekspor ke Arab Saudi untuk kebutuhan jamaah haji. Rencananya, sampel produk UMKM itu dikirim pertengahan Maret ini," kata Isnu Irwantoro.
Baca juga: Pemkab Bener Meriah dorong pelaku UMKM daftarkan merek produk
Isnu Irwantoro mengatakan beberapa produk UMKM yang dikirim tersebut di antaranya makanan ringan, bumbu masakan, olahan minuman, pakaian seperti jilbab dan sarung, kosmetika, parfum, dan lainnya.
Menurut Isnu Irwantoro, tujuan pengiriman sampel tersebut untuk membuka peluang pasar produk UMKM asal Aceh. Sasarannya, untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia, dan Aceh pada khususnya.
Baca juga: 47 pelaku usaha promosikan produk saat Expo UMKM Aceh 2023
"Pengiriman sampel ini merupakan upaya kami mendukung pasar produk UMKM Aceh. Tentunya ini menjadi peluang bagi UMKM Aceh membuka pasar ekspor ke Timur Tengah. Kami yakin produk UMKM Aceh mampu bersaing," kata Isnu Irwantoro.
Meski masih sebatas untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji, kata Isnu Irwantoro, tidak tertutup kemungkinan ekspor produk UMKM Aceh bisa berlanjut untuk kebutuhan masyarakat di negara tersebut.
"Apalagi, pasar di Arab Saudi, maupun negara di Timur Tengah lainnya terbuka bagi produk UMKM dari Aceh. Peluang ini harus ditangkap pelaku UMKM dengan meningkatkan kualitas produk," kata Isnu Irwantoro.
Baca juga: Ini yang dilakukan Kadin Abdya majukan sektor UMKM
Deputi Hubungan Antarlembaga Bank Syariah Regional Aceh Saiful Musadir mengatakan pihaknya mendukung pembiayaan produk UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR) nilai mencapai Rp3 triliun.
"Pelaku UMKM di Aceh bisa memanfaatkan pembiayaan KUR ini bisa untuk meningkatkan produktivitas, sehingga rencana ekspor produk bisa terpenuhi," kata Saiful Musadir.