Meulaboh (ANTARA Aceh) - Pemerintah segera merealisasikan pembangunan 400 unit perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) program sejuta rumah untuk semua lapisan masyarakat di Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.
Marketing Eksekutif PT Griya Candra F Empat, Muammar Chaddafi, di Meulaboh, Kamis mengatakan pihaknya sedang mulai mengerjakan pembangunan kontruksi fisik sebanyak 60 unit rumah KPR ditargetkan tuntas 100 persen selama 2016.
"Target untuk 2016 kita 60 unit rumah, sementara realisasi saat ini yang sudah terbangun 10 unit. Lokasinya di Cot Kumbang, Kecamatan, Suka Makmue, pada area tanah muat 400-an rumah target kita sampai 2020 selesai,"sebutnya.
Chaddafi menyebutkan, pembangunan perumahan KPR merupakan program sejuta rumah yang disubsidi oleh pemerintah pusat kepada rakyat Indonesia dengan sistem kredit, atapun pembelian cash dengan harga yang sangat terjangkau.
Dijelaskan, pembangunan rumah KPR memiliki standar tipe 3X6 meter sementara pihaknya memberikan volume tambahan sehingga berukuran tipe 4X6 meter pada area tanah 120 meter persegi, apabila dijual cash seharga Rp116.500.000/unit.
Saat ini sosialisasi dan brosur penjualan dan pengkreditan rumah KPR itu telah dibagikan keseluruh instansi vertikal dan horizontal, pengusaha dan masyarakat biasa di Kabupaten Nagan Raya, serta mengsosialisasi syarat untuk mendapatkan.
"Kami khawatir kuota pembangunan tahun ini tidak mencukupi, sebab yang mendominasi mengambil kalangan PNS dan TNI, Polri. Sementara kita juga tetap berupaya masyarakat biasa mendapatkan rumah subsidi pemerintah,"sebutnya yang ditemui saat menghadiri Pagelaran Budaya di LPP-RRI Meulaboh.
Meski demikian kata Chaddafi, pihaknya tetap mengupayakan semua pengajuan masyarakat dapat diterima untuk mendapatkan rumah subsidi, sampai-sampai mereka siap memfasilitasi kelengkapan berkas untuk diberikan pada perbankan.
Sebab kata dia, sistem pengkreditan rumah KPR itu melalui kerjasama dengan perbankan yang sudah ditunjuk yakni BTPN, akan tetapi pihaknya juga siap memfasilitasi dengan perbankan lain apabila bisa diajak kerjasama.
Ada beberapa kendala sejak pertengahan 2016 dilaksanakan pembangunan proyek rumah KPR di Nagan Raya, pertama adalah kondisi cuaca dan kearifan lokal, kemudian dari sisi calon penerima masih terbatas akses ke perbankan.
"Karena itu kita siap membantu siapapun, tidak mesti PNS, Polisi,TNI tapi semua masyarakat yang punya penghasilan Rp2,5 juta per bulan sudah bisa dapat. Maksimal kredit untuk rumah KPR itu 20 bulan, jadi bisa lebih cepat,"jelasnya.
Chaddafi mengatakan, terkait letak strategis keberadaan pemukiman perumahan KPR di Nagan Raya, karena berada kawasan sentra pembangunan berdasar RTRW, kemudian tempat pertumbuhan bidang properti pembangunan daerah.
Selain itu area perumahan KPR tersebut sangat terjangkau dengan lokasi Bandara Cut Nyak Dhien, pusat perkantoran pemda, pusat pendidikan, pelayanan kesehatan, pusat perbelanjaan dan bebas banjir, serta banyak faktor pendukung lain untuk jangka panjang tumbuhnya pembangunan di daerah itu.