Para penyerang digambarkan sebagai dua pria kulit putih dan seorang pria kulit hitam, semuanya berusia antara 18 dan 30 tahun yang mengenakan pakaian olahraga.
Polisi West Midlands berpendapat tidak ada kaitan dengan serangan pria tua Muslim lainnya yang dibakar saat berjalan pulang ke rumah dari masjid lain di Birmingham pada 20 Maret.
Birmingham, kota berpenduduk 1,2 juta jiwa, adalah rumah bagi lebih dari 300 ribu Muslim. Kelompok minoritas ini dikatakan tidak hanya menghadapi diskriminasi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga serangan fisik.
Pada 2018, sekelompok anggota parlemen lintas partai mengeluarkan laporan mengenai kebencian anti-Muslim, mendesak pemerintah untuk secara resmi mempertegas Islamofobia. Sejauh ini, pemerintah belum mengambil tindakan apapun.
Sumber: Anadolu