"Setiap evakuasi pasti tidak mudah dan memerlukan perencanaan yang sangat matang. Sekali lagi, keselamatan WNI selalu menjadi prioritas pertama,” tutur Menlu Retno.
Karena pertempuran yang masih terus berlangsung disertai pembatasan bahan bakar untuk kendaraan pengangkut, evakuasi para WNI dari Sudan tidak bisa dilakukan dalam sekali jalan.
Saat ini, sebanyak 538 WNI telah berada di Port Sudan untuk diberangkatkan ke Jeddah melalui jalur laut, sebelum kemudian dipulangkan ke Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah berencana mengevakuasi 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan.
“Kami mohon doanya agar evakuasi lanjutan dapat segera dilakukan dengan selamat, mengingat situasi lapangan sangat cair dan dinamis,” tutur Retno.
Berdasarkan data KBRI Khartoum, tercatat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa yang berdomisili di Ibu Kota Khartoum.
Keberadaan dan keselamatan para WNI di Sudan menjadi perhatian karena Khartoum dan wilayah sekitarnya adalah titik utama pertempuran mematikan antara tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).