Fasilitas
Memang, potensi yang dimiliki Pulau Gosong belum terkelola dengan optimal. Pulau ini belum memiliki fasilitas wisata yang memadai. Kendati demikian, wisatawan sudah ramai berkunjung ke Pulau Gosong.
Menurut Erijal, lalau libur hari-hari besar biasanya ramai ke Pulau Gosong, baik dari kabupaten tetangga dan ada juga dari luar Aceh.
Aspek yang perlu mendapat perhatian dari potensi wisata Pulau Gosong adalah fasilitas transportasi dari daratan menuju ke pulau. Begitu juga dengan fasilitas umum pendukung lainnya di pulau, salah satu yang paling penting, seperti dermaga apung.
Wisatawan yang ingin menyeberang ke pulau harus menggunakan kapal motor milik nelayan. Belum tentu, kapal tersebut selalu ada untuk mengangkut wisatawan.
Komunitas penyelam mulai menaruh perhatian terhadap Pulau Gosong sejak 2015. Erijal bersama puluhan warga lainnya terus berupaya menjaga dan mendata dengan baik beragam jenis biota laut di kawasan Pulau Gosong.
Selama ini mereka menggunakan perahu pinjam pakai dari Satgas SAR Aceh Barat Daya dalam beraktivitas menjaga wilayah konservasi di Pulau Gosong, mulai dari merawat terumbu karang, mengawasi, hingga melakukan transplantasi karang.
Komunitas ini telah melakukan penanaman terumbu karang di wilayah Pulau Gosong dengan luas sekitar 14 hektare. Terumbu karang yang ditanam tersebut juga tumbuh dengan cukup baik.
Saat ini, PDC memiliki empat set alat selam dengan status pinjam pakai dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya sejak 2007, serta beberapa set bantuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui BPSPL Padang dalam Program Kompak.
Alat-alat ini yang digunakan untuk aktivitas konservasi serta bagi wisatawan yang ingin menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut Pulau Gosong.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya memandang Pulau Gosong sebagai potensi pariwisata dan potensial menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD).
Baca juga: Pulau Gosong di Abdya cocok untuk selancar
Selama ini, sektor pariwisata di Aceh Barat Daya diurus oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Barat Daya karena wilayah itu belum memiliki dinas pariwisata. Tentunya, hal ini membuat pengelolaan potensi wisata di daerah "Breuh Padee Sigupai" itu belum maksimal.
Karena itu perlu dipikirkan oleh semua pihak untuk mengadakan dinas pariwisata daerah, sehingga pengelolaan semua potensi wisata daerah bisa lebih maksimal. Dinas nantinya bisa membentuk kelompok sadar wisata, dan bisa berkolaborasi dengan kelompok masyarakat penggerak konservasi.
Dukungan
Pemerintah Aceh melalui Dinas Pariwisata (Disbudpar) menaruh perhatian terhadap potensi yang dimiliki Pulau Gosong, baik wisata pantai, maupun snorkeling hingga menyelam.
“Ya, Pulau Gosong sejauh ini mulai dilirik kalangan wisatawan,” Kepala Dinas Pariwisata Aceh Almuniza Kamal.
Pulau Gosong memiliki potensi cukup unik. Selain memiliki keindahan alam yang alami, juga memiliki pemandangan bawah laut yang sangat menjanjikan. Ke depan, diharapkan wisatawan Nusantara lebih ramai berkunjung ke Pulua Gosong.
Disbudpar Aceh juga sedang mendata objek wisata baru di seluruh daerah berjulukan Serambi Mekkah itu untuk sasaran pengembangan pariwisata, salah satunya di kawasan Aceh Barat Daya.
Potensi pariwisata di Pulau Gosong ini harus dikembangkan secara bersama-sama. Komunitas atau lembaga lain juga perlu berkolaborasi, karena mengembangkan pariwisata berkelanjutan tidak bisa dikerjakan hanya oleh pemerintah, namun harus terlibat dengan dengan sejumlah pihak.
Salah satu upaya agar potensi wisata Pulau Gosong bisa dikelola dengan optimal, maka daerah itu harus memiliki dinas pariwisata yang bisa menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk pengembangan pariwisata di daerah itu.