Ia juga mengatakan SBI juga memiliki lini pengelolaan sampah ramah lingkungan yang dikelola oleh unit bisnis Nathabumi, di mana perusahaan tersebut mengelola dan memanfaatkan limbah industri dan sampah perkotaan sebagai bahan bakar alternatif untuk substitusi batu bara.
Ia menyebutkan hingga akhir tahun 2022, SBI telah berhasil menurunkan 14,5 persen emisi karbon atau setara 585,9 kg CO2/ton semen ekivalen berdasarkan baseline 2010, yang diperoleh dari efisiensi energi, pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, serta energi baru terbarukan dari sistem panel surya dan berbagai inisiatif lainnya.
SBI juga menginisiasi hadirnya fasilitas pengolahan sampah perkotaan menjadi refuse-derived fuel (RDF) yang pertama di Indonesia yang berlokasi di Jeruklegi, Cilacap, Jawa Tengah, fasilitas ini mengolah sampah domestik menjadi RDF dengan kapasitas hingga 160 ton sampah per hari, untuk dikonversi menjadi 70 ton RDF.
Baca juga: Ini yang dilakukan Peringati hari lingkungan hidup sedunia di Pidie
Ia mengatakan penurunan emisi karbon tersebut diperoleh dari berbagai upaya perusahaan dalam mendukung perwujudan pembangunan berkelanjutan, yang berbuah pengakuan PROPER Emas Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk Pabrik Cilacap, dan PROPER Hijau untuk Pabrik Lhoknga, Narogong dan Tuban.
Dalam Aksi SESAMA yang diadakan serentak di lokasi-lokasi operasional SBI, terkumpul 300 kilogram sampah plastik, 2,006 kilogram sampah kertas, 48 kilogram sampah kaca dan 30 kilogram sampah logam.
Adapun keseluruhan sampah yang terkumpul merupakan hasil housekeeping dan pemilahan sampah dari rumah oleh para karyawan dan karyawan kontraktor di Pabrik Lhoknga, Narogong, Cilacap dan Tuban, serta para karyawan SBI dan karyawan perusahaan lain yang secara khusus berada di satu kawasan dengan Kantor Pusat SBI di Jakarta.
Baca juga: Pakar ingatkan potensi kepunahan hewan penyerbuk di Indonesia