Nurdin menuturkan, potensi yang telah disiapkan di Aceh Jaya, Bumdesma ini bisa menjadi holding bagi ekonomi masyarakat setempat dengan berbagai anak perusahaan yang telah disiapkan.
“Untuk pembangunan PKS ini sendiri ditargetkan 14 bulan dan 14 bulan ini sudah mengucurkan CPO nya," katanya.
Nurdin menjelaskan, saham PKS ini selain dari dana desa yang dikumpulkan pada tahun anggaran (TA) 2022 sebesar Rp25 juta per desa, dan TA 2023 sebesar Rp100 juta per desa, pihaknya juga bakal menggandeng perbankan untuk proses percepatan pembangunannya.
Baca juga: Tingkatkan pendapatan gampong, BUMG Bersama di Aceh Jaya akan bangun pabrik kelapa sawit
Dirinya menyebutkan, PKS tersebut merupakan satu dari sejumlah kegiatan di bawah Bumdesma Aceh Jaya, karena juga sedang disiapkan pabrik air minum kemasan.
Kemudian, pembangunan pengembangan lembaga keuangan mikro syariah yang bekerjasama dengan pusat investasi pemerintah. Lalu, juga sedang disiapkan untuk pengiriman biomes hasil kerjasama dengan sejumlah partner.
“Selain itu, sedang disiapkan juga usaha SPBU dan modern di Aceh Jaya, beberapa usaha ini diharapkan menjadi lokomotif ekonomi Aceh Jaya kedepannya,” demikian Nurdin.
Baca juga: Pemkab Nagan Raya buka peluang investasi pabrik turunan minyak kelapa sawit