Jakarta (ANTARA) - Memupuk keberanian untuk memulai sebuah usaha tidaklah mudah, apalagi menjalankannya secara konsisten hingga memberikan hasil yang berdampak terhadap keuangan keluarga. Itulah yang berhasil dilakukan oleh Nila Septiyaningsih, perempuan asal Kabupaten Siak, Provinsi Riau, yang kini menekuni usaha kerajinan tangan pembuatan mahar.
Ibu dari dua anak itu tertarik untuk mengikuti pelatihan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diinisiasi Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi masyarakat pada 2021. Di tengah keterbatasan akibat pandemi COVID-19, Nila menjalani pelatihan secara dalam jaringan (daring) bersama dengan sejumlah peserta lainnya.
Karena ketekunannya, ia menjadi salah satu peserta yang berhasil mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam pelatihan tersebut secara konsisten. Dengan memasarkan produknya secara digital, kini penjualan kerajinan tangan miliknya dikenal di wilayah lain, hingga ke luar dari Provinsi Riau.
Baca juga: Kisah kurir wanita dan semangat kejar aspirasi
"Saya sudah mengenal banyak platform e-commerce, tapi tidak memiliki keberanian untuk mencoba membuka toko. Di pelatihan, saya diberi ilmu yang luar biasa, sehingga kemudian memiliki kepercayaan diri untuk membuka toko e-commerce dan kini sudah berhasil mendapatkan orderan dari luar daerah, bahkan luar provinsi," ujar Nila.
Tak hanya itu, pencapaian baik lainnya adalah memodernisasi sistem pencatatan penjualan yang sebelumnya dilakukan secara manual menjadi digital, seperti pembuatan faktur penjualan, label untuk barang dagangan, jadwal pengiriman hingga membuat nomor induk berusaha (NIB) yang dianggap berhasil meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap usaha miliknya.
Selain Nila, ada pula Purwanti, perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja lepas di perkebunan kelapa sawit di daerah Ketapang, Kalimantan Barat. Ia berhasil menjalankan berbagai macam usaha kecil sebagai upaya mendapatkan mata pencarian alternatif untuk membantu perekonomian keluarga.