Aceh Timur (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menyebutkan kematian bayi gajah sumatra (elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Aceh Timur, diduga karena keguguran.
"Berdasarkan hasil nekropsi tim medis, dugaan sementara kematian bayi gajah tersebut karena keguguran," kata Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza di Aceh Timur, Jumat.
Sebelumnya, BKSDA Aceh mendapat ada bayi gajah ditemukan mati di areal perkebunan, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur pada Rabu (12/7).
Baca juga: BKSDA Aceh kirim tim dokter hewan ke lokasi bayi gajah mati di area perusahaan sawit
Berdasarkan informasi tersebut, katanya, BKSDA menurunkan tim dan bersama mitra kerja menuju lokasi bangkai bayi gajah tersebut guna melakukan nekropsi.
Dari hasil nekropsi, kondisi bangkai sudah membusuk, beberapa organ dalam telah dimakan binatang lain. Bayi gajah tersebut berkelamin betina dengan tinggi bahu 57 centimeter, lingkar dada 88 centimeter, dan berat 44 kilogram.
"Dari ukuran dan berat diketahui bayi gajah dalam kondisi prematur dan cacat pada kepala, di mana tidak terbentuk tempurung kepala. Kemudian, hasil pemeriksaan di lokasi bangkai, tidak ditemukan benda tajam dan benda mencurigakan lainnya yang diduga penyebab kematian gajah," kata Gunawan.
BKSDA sebut bayi gajah ditemukan mati di Aceh Timur karena keguguran
Jumat, 14 Juli 2023 19:40 WIB