Banda Aceh (ANTARA) - Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh Wisnu Sunandar menyatakan pembangunan Gedung BSI yang akan menjadi landmark Kota Banda Aceh tersebut telah mencapai 30 persen sejak dilakukan peletakan batu pertama pada September 2022.
“PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus memperkuat layanan dan mendukung upaya peningkatan ekonomi Aceh, salah satunya melalui pembangunan Gedung landmark untuk operasional sekaligus menjadi penanda dukungan dan kehadiran BSI guna meningkatkan perekonomian Aceh secara berkelanjutan,” kata Wisnu Sunandar di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan gedung yang berlokasi di jalan Daud Beureueh, Banda Aceh progres pengerjaan fisik telah mencapai 30 persen dan terus berproses dari waktu ke waktu dan akan rampung sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Ia menjelaskan Gedung tersebut mengusung konsep green building, di mana bangunan tersebut dirancang ramah lingkungan dengan desain futuristik yang menakjubkan dan akan menjadi simbol kemajuan Aceh yang modern.
Desain arsitektur modern yang dikombinasikan dengan tradisional memberikan penghormatan kepada warisan leluhur dan akan menjadi sumber kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Sebagai bagian dari cakrawala kota Aceh yang dapat langsung dikenali, gedung ini juga dapat memperkuat dan meningkatkan profil Aceh di dunia internasional.
Menurut dia Gedung Landmark BSI Aceh merupakan sebuah impian yang terwujud dan menjadi simbol harapan untuk masa depan Aceh yang lebih cerah.
Ia menambahkan bangunan tersebut ikut menggabungkan tradisi dan modernitas untuk menciptakan sesuatu yang baru, dari bangunan tersebut, kita melihat kemajuan, kemakmuran, dan potensi tak terbatas dari Aceh.
“Bangunan ini adalah bukti bahwa Aceh siap untuk memimpin perubahan,” demikian Wisnu.