Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh mendapat tambahan pasokan beras impor asal Vietnam sebanyak 6.600 ton melalui Pelabuhan Malahayati Kabupaten Aceh Besar dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan di provinsi setempat.
“Beras impor yang saat ini dalam proses bongkar di Pelabuhan Malahayati akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan seperti program penyaluran pangan dan SPHP serta pasar murah dalam rangka stabilisasi harga pangan,” kata Pemimpin Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh Mukhammad Agung Aulia di Aceh Besar, Rabu.
Di sela-sela meninjau langsung proses bongkar muat beras impor tersebut ia menjelaskan dengan masuknya beras tersebut maka persediaan beras yang ada di gudang perum Bulog sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
Ia menyebutkan total persediaan beras yang ada di gudang perum Bulog hingga saat ini sebanyak 45 ribu ton dengan kebutuhan per bulan untuk bantuan pangan sekitar 5 ribu ton per bulan.
Lebih rinci ia menjelaskan hingga saat ini jumlah beras impor yang telah diterima Perum Bulog Aceh melalui dua pelabuhan yakni Malahayati, Aceh Besar dan pelabuhan Krueng Geukueh sebanyak 56 ribu ton.
Ia mengatakan hingga Desember 2023 estimasi Bulog Aceh akan mendapat sekitar 26 ribu ton beras impor sehingga total yang akan diterima oleh Aceh nantinya sekitar 88 ribu ton lebih.
“Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan pangan khususnya beras, karena persediaan beras di gudang Bulog sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pasaran,” katanya.
Ia juga mengatakan pihaknya juga akan terus melakukan pembelian gabah milik petani melalui mitra-mitra perusahaan tersebut guna memenuhi kebutuhan beras di perusahaan plat merah tersebut.