Direktur Utama PT Pembangunan Aceh (PEMA) Ali Mulyagusdin menyatakan pemanfaatan tangki kondesat F-6104 di kawasan kilang Arun Lhokseumawe sebagai salah satu upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Tangki kondensat tersebut dapat di dimanfaatkan untuk penyimpanan kondensat sebelum pengapalan untuk dikirim ke pembeli," kata Ali Mulyagusdin di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan PT Medco E & P Malaka, PT PEMA Global Energi dan PT Pertamina Hulu Energi di Banda Aceh.
Baca: PEMA siap beli ikan nelayan Aceh saat tangkapan melimpah
Baca: PEMA siap beli ikan nelayan Aceh saat tangkapan melimpah
Ia menjelaskan lewat pemanfaatan kondesat dan kerja sama tersebut dapat membuka jaringan lebih luas, baik dengan para sektor hulu migas maupun lainnya.
Ali mengatakan pemanfaatan tangki kondesat ini pada awalnya merupakan komitmen PT PEMA dengan Medco.
Menurut dia kerja sama yang baru disepakati tidak boleh sebagai landasan bagi Aceh meminta sesuka hati, karena dalam bisnis harus dipahami bahwa adanya negosiasi atau perhitungan yang matang.
"Dalam tahun ini kita terus memaksimalkan sumber daya yang ada di Aceh. Kita akui Aceh punya keterbatasan dalam mengembangkan sektor industri migas mulai dari keterbatasan alat, sumber daya manusia dan lainnya," katanya.
Pihaknya terus berupaya maksimal untuk mencari solusi dengan keterbatasan yang ada seperti menyewa sumber daya yang ada.
"Kami meyakini kerja sama hari ini akan mendorong kami bertumbuh, akan terjadi diskusi teknis yang dalam, pembicaraan komersial yang baik," katanya.
Baca: Karyawan PT PEMA salurkan bantuan Rp50 juta untuk Palestina
Baca: Karyawan PT PEMA salurkan bantuan Rp50 juta untuk Palestina