Sigli (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pidie menargetkan wilayah nya menjadi lumbung pertanian atau sentra pengembangan untuk komoditas jagung di provinsi Aceh.
“Panen pertama di 30 hektare yang ditanam jagung, kedepannya semoga kawasan Pidie menjadi kawasan lumbung serta pengembangan jagung terbesar di Aceh,” kata Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto, di Pidie, Minggu.
Pernyataan itu disampaikan Wahyudi di sela-sela panen jagung bersama di lahan seluas 30 hektare di Gampong Cot Tunong, Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie.
Panen jagung di Pidie tersebut masih berlangsung hingga hari ini, dan diperkirakan hasilnya bisa mencapai 8 sampai 10 ton per hektare.
Wahyudi menargetkan Kabupaten Pidie menjadi salah satu daerah penghasil jagung terbanyak di Aceh sebagai salah satu upaya untuk mendongkrak perekonomian petani setempat.
“Kabupaten Pidie berpotensi menjadi penghasil jagung terbesar di Aceh. Sebab didukung tanah yang subur dan air yang cukup,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Pidie juga masih memiliki luas lahan yang bisa dimanfaatkan untuk menanam jagung. Seperti di Kecamatan Glumpang Tiga, saat ini sudah banyak petani di sana yang mulai menanam jagung.
Saat ini, luas areal tanaman jagung di Kabupaten Pidie mencapai 120 hektare, dan kedepannya ditargetkan bisa menanam juga di lahan 1.200 hektare yang sudah disetujui Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
“Lahan yang dipanen jagung sekarang merupakan bekas kebun kakao, namun sekarang sudah dijadikan lahan untuk tanaman jagung oleh petani sekitar,” katanya.
Wahyudi menegaskan, menjadikan Pidie salah satu daerah penghasil jagung terbanyak di Aceh, maka pemerintah selalu memberikan dukungan kepada petani melalui program-program di Pemerintah Pidie hingga dari Pemerintah Aceh.
Sementara itu, Kepala Distanbun Provinsi Aceh Cut Huzaimah mengatakan, tanaman jagung bisa meningkatkan ketahanan pangan dan petani karena komuniti strategis dengan harga yang cukup stabil sehingga petani semakin sejahtera.
“Kedepannya tahun 2024, kita jagungkan Pidie, dengan dibagi benih jagung. Nantinya, petani yang sudah menanam jagung, maka akan digantikan dengan benih lain," katanya.
Selain itu, lanjut Cut Huzaimah, pihaknya juga dapat membantu petani jika membutuhkan alat mesin, serta sarana air hingga embung.
“Tentunya kita verifikasi terlebih dahulu apakah benar dibutuhkan sarana-sarana tersebut pada lahan yang diajukan,” demikian Cut Huzaimah.
Baca juga: Pangdam IM dukung kelanjutam pengembangan jagung tumpang sari