Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Jaya kecewa karena kafilah setempat hanya meraih peringkat ke 16 Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke 36 Aceh yang digelar di Simeulue beberapa waktu lalu serta mengancam bakal menghapus MTQ kabupaten.
Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Jaya Zulkifli di Aceh Jaya, Senin, mengatakan kafilah Aceh Jaya membawa pulang empat juara dari sembilan cabang yang diikuti dalam ajang MTQ tingkat provinsi Aceh.
Masing-masing peraih juara yaitu, Latifhatul Yusra juara 1 Tahfiz 5 juz dan tilawah putri, Muhammad Yasin juara harapan II tahfiz 1 juz dan tilawah putra, Novrijal juara harapan III tilawah dewasa putra, dan juara harapan III cabang Syarhil Qur'an putri oleh Moza Safira, Hafizatul Fitria, dan Nahdatul Rahmah.
Dirinya mengaku kecewa karena perolehan juara kafilah Aceh Jaya tidak sesuai dengan target. Padahal sudah dilakukan pembinaan atau training center (tc) selama 16 hari bagi para kafilah sebelum diberangkatkan.
"Sebenarnya kita semua kecewa bukan hanya masyarakat, kami dari penyelenggara juga kecewa karena tidak sesuai dengan ekspektasi. Kami berharap dengan sudah kita latih, kita bina bisa mencapai target minimal masuk 10 besar, tapi ternyata di atas 10," kata Zulkifli.
Ia menyebutkan, salah satu kendala Aceh Jaya tidak bisa memperbaiki peringkat pada MTQ tahun ini karena minimnya anggaran diplot pemerintah daerah, sehingga tidak maksimalnya dilakukan pembinaan bagi peserta.
Ke depan, pihaknya berencana akan menghapus kegiatan MTQ tingkat kabupaten Aceh Jaya karena banyak menguras anggaran dan fokus melakukan pembinaan saja.
"Pas mereka balik dari sana langsung kita evaluasi. Ke depan kita tidak buat lagi seremoni MTQ tingkat kabupaten karena di situ menguras banyak biaya dan hanya melakukan seleksi saja," ujarnya.
"Hasil seleksi itu akan kita bina ala Aceh Besar selama setahun. Kalau kita lakukan seperti itu insya Allah Aceh Jaya punya potensi meningkat prestasi," tambahnya.
Sebelumnya, sambung Zulkifli, pihaknya sudah melakukan studi banding ke Aceh Besar untuk mengetahui bentuk pembinaan qari mereka untuk persiapan MTQ tingkat provinsi.
"Mereka bina anak-anak tiga hari dalam seminggu selama satu tahun. Kalo kita (Aceh Jaya) hanya melatih dan karantina selama 16 hari sebelum diberangkatkan ke MTQ," katanya.
Diketahui, Aceh Jaya di ajang MTQ tingkat provinsi Aceh tahun 2015 masuk peringkat 16 besar, tahun 2017 masuk peringkat 11 besar, dan tahun 2019 masuk peringkat 8 besar, dan tahun 2022 masuk peringkat 15 besar dan tahun 2023 peringkat 16 besar.