Ulama Aceh minta pemerintah segera relokasi pengungsi Rohingya dari basement BMA
Senin, 8 Januari 2024 20:20 WIB
Apalagi, lanjut dia, ulama sudah menyerukan untuk peduli kepada pengungsi Rohingya, sehingga ia berharap agar masyarakat provinsi paling barat Indonesia itu bisa terbuka menerima pengungsi Rohingya yang berada di Aceh.
“Karena kalau kita mengingat kita sendiri orang Aceh di konflik itu, terkatung-katung juga kita dulu, sehingga kita lari juga ke negara orang, tapi ditampung di negara orang. Itu juga harapan dari kita (untuk Rohingya, red),” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mewacanakan pemindahan para pengungsi etnis Rohingya di Aceh ke gedung PMI Aceh.
Hal itu muncul usai ratusan mahasiswa di Aceh menggelar aksi penolakan terhadap pengungsi Rohingya yang berada di basement gedung BMA pada akhir tahun lalu.
Namun, wacana relokasi Rohingya ke gedung PMI Aceh di Jalan Ajuen Jeumpet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar itu langsung mendapat penolakan dari warga setempat, lantaran dikhawatirkan dapat menimbulkan konflik serta merugikan masyarakat setempat.
Penolakan itu muncul setelah sejumlah tokoh masyarakat, pemuda, keuchik (kepala desa), serta Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Darul Imarah dan Peukan Bada melakukan rapat koordinasi di Gedung PMI Aceh pada Rabu (3/1).
“Saya bawa hasil rapat hari ini adalah keputusan seluruh warga Gampong Ajuen, bahwa mereka keberatan dengan ditempatkan pengungsi Rohingya di PMI Aceh. Kami keberatan, alasan keamanan dan banyak hal lainnya,” kata Keuchik Gampong Ajuen Ferdiansyah di Aceh Besar.
Baca juga: Din Syamsuddin ajak masyarakat Aceh jadi Kaum Ansar bagi pengungsi Rohingya