Sementara itu, Pj Bupati Pidie Wahyudi Adisiswanto menegaskan telah menyampaikan keluhan masyarakat ke pemerintah di atasnya terkait kerusakan jalan tersebut.
Kondisi itu, karena memang sedang adanya pekerjaan pengangkutan material untuk keperluan bendungan Rukoh yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) di Aceh.
“Pemerintah berharap proyek tersebut berjalan dengan baik, dan tidak tinggal diam terhadap permasalahan jalan rusak yang dialami masyarakat,” kata Wahyudi.
Ia menuturkan, pemerintah akan merawat dan merapikan kerusakan yang terjadi, serta pembersihan dengan penyiraman pada ruas-ruas tertentu, ini sudah dilakukan dan terus dipantau dengan berkoordinasi bersama pihak balai.
Baca: Asiknya arung jeram Mane
Untuk diketahui, bendungan waduk Rukoh dibangun oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera 1 sebagai upaya untuk mewujudkan ketahanan air dan peningkatan produksi pangan di Aceh.
Selain untuk irigasi, bendungan ini juga difungsikan sebagai penyedia air baku sebesar 300 liter/detik, konservasi pariwisata, reduksi banjir hingga 116,83 meter kubik/detik, serta sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar 1,22 mega watt.
“Progres proyek bendungan sudah mencapai 65 persen dan diperkirakan selesai akhir tahun ini, nantinya setelah pembangunan waduk Rukoh selesai, jalan ruas Keumala Tangse akan dibangun kembali,” demikian Wahyudi.
Baca: Pidie kembangkan wisata olahraga
Jalan utama rusak berat, wisatawan ke Tangse Pidie berkurang
Kamis, 25 Januari 2024 17:12 WIB