Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Politisi PAN yang duduk di DPR Aceh Asrizal H Asnawi berjanji akan membangun belasan rumah untuk korban tsunami yang digusur dari hunian sementara Barak Bakoy, Kabupaten Aceh Besar, beberapa waktu lalu.
"Kami akan bangun rumah untuk korban tsunami yang juga menjadi korban penggusuran di Barak Bakoy, Aceh Besar," katanya di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan tersebut disampaikan Asrizal dalam pertemuannya dengan korban tsunami yang tergusur dari Barak Bakoy serta dihadiri utusan dari Kementerian Sosial RI dan Dinas Sosial Aceh.
Pertemuan berlangsung di Kantor Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) yang selama ini menampung 18 keluarga korban tsunami yang digusur dari Barak Bakoy oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.
Asrizal yang juga Ketua Fraksi PAN DPR Aceh menyatakan, pembangunan direncanakan pada tahun anggaran 2018. Namun begitu, ia akan berusaha rumah tersebut dibangun pada anggaran perubahan 2017.
"Kita akan bangun rumah mereka. Dan kami juga meminta YARA mendata korban tsunami lainnya yang belum mendapatkan rumah bantuan, agar bisa juga dibangun rumahnya," kata dia.
Asrizal yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh membidangi perumahan, mengingatkan agar dalam pendataan benar-benar mereka yang belum pernah mendapat rumah bantuan korban tsunami.
"Ini harus diingat, jangan nanti mereka mengaku belum mendapat rumah bantuan, padahal sudah. Rumah mereka sewa, tetapi mereka tinggal di barak atau tempat lainnya," kata dia.
Yang menjadi kendala pembangunan rumah tersebut, kata dia, masalah tanah. Rumah hanya bisa dibangun bagi yang sudah memiliki tanah. Karena itu, Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Kabupaten Aceh Besar diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan tanah tersebut.
Direktur YARA Safaruddin menyarankan rumah tersebut dibangun di atas tanah Barak Bakoy. Sebab, tanah tersebut milik Kementerian Pekerjaan Umum.
"Kami berharap Kementerian Sosial bisa memfasilitasi permasalahan tanah dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Kalau urusan antara kementerian, saya pikir cepat selesai," kata Safaruddin.