Banda Aceh (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Banda Aceh menyebut jajanan takjil Ramadhan 1445 Hijriah di daerah itu aman untuk dikonsumsi masyarakat, lantaran tidak ditemukan adanya terkandung bahan dan zat berbahaya.
Kepala BBPOM di Banda Aceh Yudi Noviandi di Banda Aceh, Kamis, mengatakan hal tersebut dipastikan usai melakukan pengujian terhadap 70 sampel takjil jajanan untuk berbuka puasa di tiga lokasi sentra jajanan kuliner buka puasa Ramadhan di daerah ibukota Provinsi Aceh itu.
“Alhamdulillah berdasarkan hasil pengujian sementara dari sampel yang diuji, semua tidak mengandung bahan berbahaya yang ada di dalamnya, berarti semua produk yang dijual itu adalah aman,” kata Yudi.
Baca juga: Hari pertama puasa, masyarakat Aceh Timur berburu takjil
Sampel takjil tersebut diambil dari tiga titik yakni pusat kuliner Ramadhan meliputi kawasan eks bioskop Garuda, Lampineung, dan pusat takjil Darussalam. Adapun produk-produk yang diuji seperti mi, bakso, produk olahan tahu, olahan ikan, siomay, minuman berwarna mencolok dan berbagai lainnya.
Sampel makanan tersebut di uji secara cepat di mobil keliling BBPOM. Pengujian tersebut dapat dijamin keakuratan sehingga tidak perlu pengujian di laboratorium, kecuali apabila ada yang hasilnya positif.
Kata Yudi, salah satu bahan berbahaya yang diwaspadai dalam kuliner jajanan buka puasa yaitu penggunaan boraks, yang memang masih sangat marak di tengah masyarakat di Tanah Air, sehingga perlu pengawasan rutin dari BBPOM.
“Jadi belakangan ini memang cukup marak masih adanya penggunaan bahan berbahaya yang tidak untuk makanan yaitu boraks,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Kota Banda Aceh Wahyudi mengimbau agar warga kota setempat terus menjaga kebersihan dan memperhatikan aspek keamanan makanan. Pilih makanan yang aman, alami, bergizi, bersih dan higienis.
Kemudian, Pemkot juga mengimbau kepada para pedagang untuk menjajakan makanan yang berkualitas, tanpa menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti boraks dan lainnya.
“Alhamdulillah dengan hasil hari ini, semuanya sudah memenuhi syarat, memenuhi unsur dan hasil hari ini semua makanan tiga tempat yang sudah dilakukan pengujian, Alhamdulillah tidak ada satu pun yang mengandung bahan berbahaya, berarti kesadaran dari penjual, para pedagang kita juga sangat bagus,” ujarnya.
Baca juga: Ini 26 sentra kuliner Ramadhan di Banda Aceh