Banda Aceh (ANTARA) - Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan sebanyak 75 ribu pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Aceh menggunakan sistem pembayaran layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dalam upaya memberi kemudahan transaksi saat PON XXI Aceh-Sumut.
“Data kami ini sudah ada 39 ribu (pengguna QRIS), target kami sebelum PON ini bisa mencapai 75 ribu (pengguna QRIS), kalau bisa lebih maka lebih bagus,” kata Deputi IBGR BSI Regional I Aceh Saiful Musadir di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki program digital army yang menerjunkan langsung petugas ke lapangan seperti pasar-pasar untuk mensosialisasikan manfaat dan pentingnya pengguna QRIS untuk transaksi pembayaran.
Baca juga: Penyaluran KUR di Aceh triwulan pertama capai Rp826 miliar
Para pedagang di Aceh harus bisa menyesuaikan dengan kebiasaan wisatawan dari berbagai daerah yang lazim pembayaran non tunai (cashless). Oleh karena itu, pedagang seharusnya tidak perlu khawatir untuk menggunakan QRIS.
Oleh karena itu, lanjut dia, melalui program digital army tersebut pihaknya terus meyakinkan para pedagang bahwa pengguna QRIS itu aman dan salah satu alternatif pembayaran.
“Jangan sampai nanti kalau ada tamu PON yang datang, tidak jadi beli gara-gara karena tidak ada QRIS, karena dia tidak ada uang cash,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyelenggaraan PON bukan hanya sebatas agenda olahraga, tetapi juga agenda ekonomi, sehingga transaksi keuangan, layanan perbankan harus dipastikan berjalan dengan maksimal.
“Kami memandang PON ini bukan hanya sebatas event olahraga, tetapi juga event ekonomi. Dimana potensi untuk pertumbuhan ekonomi Aceh akan sangat bagus apabila kita manfaatkan dengan baik,” ujarnya.
Saat ini, kata Saiful, Bank Syariah Indonesia wilayah Aceh memiliki sebanyak 160 outlet yang melayani seluruh masyarakat daerah Tanah Rencong itu hingga ke pelosok.
Selain peningkatan kapasitas layanan QRIS, pihaknya juga meningkatkan jumlah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Aceh dari 703 unit hingga Mart 2024 menjadi 1.000 unit, serta layanan EDC merchant dari 931 unit, bertambah menjadi 2.000 unit saat PON.
Begitu juga dengan peningkatan kapasitas layanan BSI agent, karena arena pertandingan olahraga PON XXI di Aceh tidak hanya terpusat di Banda Aceh, tetapi juga di daerah lain seperti Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah dan beberapa daerah lain.
BSI optimis layanan perbankan dari BSI dalam pelaksanaan PON XXI akan berjalan dengan maksimal, serta terus berkoordinasi dengan BSI pusat untuk penguatan jaringan teknologi informasi (IT).
“Karena keberadaan outlet dan channel yang banyak harus didukung dengan jaringan IT yang bagus. Ini menjadi fokus kami untuk menjadikan layanan saat PON nanti bisa diberikan maksimal,” ujarnya.
Baca juga: Review investasi emas di Sukuk Saving Gold ST012 BSI, begini cara daftarnya