Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan memastikan tidak ada praktik bullying pada sekolah menengah atas (SMA) sederajat di tanah rencong terhadap siswa baru selama masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
"Kita sudah mengimbau seluruh satuan pendidikan di Aceh, baik SMA maupun SMK untuk memastikan tidak terjadi bullying selama MPLS siswa-siswi baru," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, di Banda Aceh, Selasa.
Dirinya mengatakan, bullying merupakan budaya yang tidak baik untuk diterapkan di sekolah yang menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Melainkan, senior harus bisa menjadikan juniornya lebih baik.
Marthunis menekankan, dalam dunia pelajar, hal yang sangat penting diciptakan adalah membangun komunikasi yang baik antara senior dan junior.
"Sekarang sudah ada anak-anak yang baru masuk sekolah, yang akan dibimbing oleh senior. Jadi, komunikasi harus terbangun dengan baik antara semuanya," ujarnya.
Sesuai dengan firman Allah SWT, lanjut dia, yang berbunyi "wa ta'awanu 'alal-birri wa al-taqwa (tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa). Maka, itu bermakna semangat kebersamaan dan tolong-menolong harus dipegang teguh oleh seluruh siswa.
Dalam kesempatan ini, dirinya juga mengajak seluruh siswa dan guru untuk membangun kolaborasi dan melakukan segalanya dengan konsistensi dan terus membangun kerjasama.
"Tunjukkan sikap terbaik yang baik kepada adik-adik semua, dan jadikan kebanggaan bagi sekolah serta keluarga," demikian Marthunis.
Baca juga: Disdik larang keras pungli penerimaan siswa baru di Aceh, ini edarannya