Di sisi lain, BPS juga mencatat Aceh mengalami deflasi sebesar 0,11 persen secara month-to-month/mtm pada Juli 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah telah berhasil melakukan pengendalian harga secara bulanan.
“Secara nasional juga terjadi deflasi sebesar 0,18 persen pada Juli 2024,” kata Riswan.
Adapun komoditas penyumbang dominan deflasi Aceh secara bulanan yaitu bawang merah sebesar 0,31 persen, cabai merah 0,29 persen, tomat sebesar 0,14 persen dan daging ayam deflasi 0,06 persen.
Artinya, menurut Riswan, kondisi ini menunjukkan harga-harga komoditas tersebut mulai menunjukkan penurunan berkat berbagai upaya pengendalian harga dari pemerintah.
Baca: Cabai merah penyumbang dominan inflasi tahunan Aceh pada Mei
“Kami melihat ini pencapaian yang bagus dalam penekanan harga, yang bulan-bulan sebelumnya ini menjadi komoditi yang memberikan andil inflasi cukup tinggi,” ujarnya.
Pada Juli 2024, ia menambahkan, hanya Banda Aceh yang mengalami inflasi sebesar 1,07 persen, sedangkan di kabupaten/kota lainnya mengalami deflasi yaitu Aceh Tengah 0,66 persen, Aceh Barat deflasi 0,34 persen, Aceh Tamiang deflasi 1,2 persen dan Lhokseumawe deflasi 0,73 persen.
“Dengan melihat tren, inflasi mtm mulai Januari - Juli 2024, trennya menurun kecuali ada beberapa kota seperti Banda Aceh yang terjadi kenaikan di bulan Juli. Ke depan pemerintah daerah bisa terus melakukan pengendalian harga sehingga inflasi bisa tetap dalam range ditargetkan,” ujarnya.
Baca: Pengangguran di Aceh berkurang 4.760 orang dalam setahun terakhir
BPS catat Aceh alami deflasi bulanan dan inflasi tahunan pada Juli
Kamis, 1 Agustus 2024 17:19 WIB