Banda Aceh (ANTARA Aceh) - BBM Jenis Pertalite memiliki sejumlah keunggulan dibanding dengan premium yakni dengan memiliki kandungan bahan aditif yang lebih baik membuat mesin lebih bertenaga dan halus, ramah lingkungan, pembakaran mesin yang optimal sehingga tidak menimbulkan kerak pada mesin.
Pembakaran optimal yang dihasilkan oleh pertalite tak hanya berimbas pada kinerja dan umur mesin tapi juga berpengaruh pada konsumsi minyak yang lebih irit.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, kini banyak masyarakat yang beralih dari BBM premium ke Pertalite.
Berdasarkan data dari Pertamina, secara nasional setidaknya ada 44 persen pengguna premium telah beralih menggunakan pertalite dan pertamax (RON 92).
Dalam waktu 2 tahun terakhir, pangsa pasar premium mengalami penurunan drastis dari 85 persen menjadi 44 persen. Secara nasional, konsumsi rata-rata premium perhari hanya sekitar 38 ribu kiloliter.
Kurnia (32), warga Gampong Laksana yang dalam aktifitas keseharianya menggunakan kendaraan roda empat tersebut mengaku sejak beralih ke pertalite, konsumsi Bahan Bakar Minyak kendaraannya jadi lebih irit.
"Jauh lebih irit. Mungkin karena pembakarannya sempurna. Selain itu, tarikan mobil juga menjadi jauh lebih ringan," katanya.
Kurnia juga mengatakan dirinya sudah lama ingin meninggalkan premium, namun karena harga pertamax (RON 92) masih terlalu mahal, dirinya memutuskan untuk tetap menggunakan premium.
"Banyak teman menganjurkan penggunaan BBM dengan RON 90 atau lebih, karena mobil saya keluaran tahun 2000-an. Nah, kehadiran pertalite (RON 90) kini menjadi pilihan saya. Saat ini saya benar-benar merasakan imbas positifnya bagi kendaraan dan kantong saya," sambung Kurnia.
Hal senada juga disampaikan Firza (20) mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri di Banda Aceh. ia juga merasakan penghematan setelah beralih menggunakan pertalite untuk sepda motor kesayangannya.
"Awalnya sih enggan beralih ke pertalite karena harganya yang sedikit lebih mahal jika dibandingkan dengan premium. Tapi saran dari abang, kalau sayang motor, maka saya harus beralih ke pertalite. Sekarang, setelah dihitung-hitung, pertalite jauh lebih hemat, baik pengeluaran membeli BBM harian maupun pengeluaran saat servis," kata Firza.