Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar menyatakan dua gampong/desa di kabupaten itu yakni Gampong Mon Ikeun dan Lam Kruet Kecamatan Lhoknga meraih sertifikat dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai daerah Tsunami Ready atau siaga tsunami.
“Dua gampong tersebut merupakan desa tangguh bencana yang sudah lama dibina dan dibentuk oleh BNPB sejak 2017-2018. BMKG selanjutnya memastikan 12 indikator guna mendapat pengakuan kelas dunia dalam rangka kesiapsiagaan yaitu Tsunami Ready Community,” kata Kepala BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil di Lambaro, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan terkait sertifikat penngakuan siaga tsunami dari UNESCO yang diterima dalam kegiatan 2nd UNESCO IOC Global Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh 2024 di Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh.
Ia menjelaskan Tsunami Ready Community atau yang sering disebut dengan komunitas siaga tsunami merupakan upaya dari pejabat dan penduduk setempat serta dari seluruh dunia untuk menyelamatkan nyawa masyarakat yang rawan terhadap risiko tsunami.
Program Tsunami Ready Community bertujuan membangun masyarakat yang tangguh, memiliki kesadaran dan kesiapsiagaan untuk melindungi kehidupan, mata pencaharian, dan harta benda dari tsunami di berbagai wilayah, sehingga dapat meminimalkan korban jiwa.
Ia menyebutkan ada 12 indikator masyarakat siaga gempa dan tsunami berdasarkan UNESCO-IOC di antaranya memiliki peta bahaya tsunami, memiliki informasi perkiraan jumlah orang yang berada di wilayah bahaya tsunami, papan informasi publik tentang gempa dan tsunami, memiliki inventaris sumber daya ekonomi, infrastruktur politik dan sosial untuk pengurangan risiko bahaya tsunami.
“Tsunami Ready Community mendorong seluruh masyarakat dan pemerintah daerah di pantai rawan tsunami agar siap sehingga tidak menjadi korban gempa dan tsunami,” katanya.
Pemerintah Aceh Besar memberikan apresiasi sebesar-besarnya atas prestasi kedua gampong tersebut yang telah mendapat sertifikat dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai daerah Tsunami Ready atau siaga tsunami.
Baca juga: Indonesia layak jadi rujukan dunia guna kembangkan peringatan tsunami