Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Lembaga Pelatihan Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (LP3MD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), mengapresiasi program kerja masyarakat bersama perangkat Gampong Madat, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan membuka usaha Galon Air yang dikelola langsung Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) setempat.
Soalnya, usaha galon air yang diberi nama "Madat Water" sepenuhnya menggunakan dana desa tersebut telah mampu memberi kontribusi maksimal terhadap pendapatan asli gampong setempat.
"Kami memberi apresiasi luar biasa terhadap masyarakat dan perangkat Desa Madat, Kecamatan Samadua, karena telah memanfaatkan keberadaan BUMG di kampungnya melalui program kerja yang produktif serta memberi kontribusi maksimal bagi kemajuan desanya ke depan," kata Ketua LP3MD Sumatera Utara, Rusli Abdullah saat berkunjung ke Desa Madat, Kecamatan Samadua, Senin (6/11).
Dikatakan, keberhasilan BUMG Gampong Madat dalam pengelolaan galon air isi ulang "Madat Water" tersebut seharusnya patut ditiru oleh BUMG lainnya di Aceh Selatan. Sebab BUMG merupakan cikal bakal usaha gampong masa depan, jika program dana desa tidak ada lagi.
Pihaknya menilai, jika dibandingkan dengan BUMG-BUMG lainnya di Aceh Selatan yang hanya mengelola usaha simpan pinjam, usaha Galon air Gampong Madat jauh lebih bermanfaat secara ekonomi karena mampu memberi kontribusi pendapatan asli desa secara maksimal demi untuk kemajuan pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat setempat ke depannya.
Berdasarkan hasil pantauan pihaknya di seluruh wilayah Aceh Selatan, Gampong Madat, Kecamatan Samadua jauh lebih maju selangkah dalam pengelolaan unit BUMG dari pada BUMG lainnya disejumlah desa di daerah tersebut.
"Keberadaan unit BUMG di setiap Gampong tujuannya untuk peningkatan ekonomi warga. Sehingga terciptanya kebersamaan gotong royong untuk meningkatkan perekonomian bersama dan menambahkan pendapatan asli Gampong," tuturnya.
Karena itu, pihaknya mengharapkan usaha galon air isi ulang "Madat Water" di Gampong Madat tersebut bisa ditingkatkan lagi pemasarannya ke luar, sekarang pengangkutan air isi ulang pakai becak dan kedepan harus bisa pakai mobil," harapnya.
Sementara, Keuchik Gampong Madat, Fitriadi mengutarakan, dengan adanya kunjungan LP3MD Provinsi Sumatera Utara, menjadi motivasi pihaknya kedepan dalam mengelola unit usaha BUMG.
"Kami harapkan dengan adanya kunjungan dan pendampingan oleh LP3MD Sumut, semoga lembaga ini terus dapat memperhatikan dan melakukan pembinaan berkelanjutan bagi desa kami ini," harapnya.
Sebab, sambung dia, apabila BUMG Gampong Madat ini dijadikan skala prioritas binaan oleh LP3MD, maka lebih mudah mendapatkan fasilitas akses informasi dalam bentuk kerjasama sebagai mitra kerja dalam memajukan unit usaha BUMG Gampong Madat.
"Usaha BUMG galon air isi ulang Madat Water ini sudah mendapatkan omset Rp 25 Juta pertahunnya. Semoga pemasarannya ke depan bisa kami tingkatkan lagi," pungkasnya.