Banda Aceh (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh menyatakan telah mendirikan sebanyak 50 sekolah lansia yang tersebar di 23 kabupaten kota di Provinsi Aceh untuk membantu mencegah demensia pada lansia.
Kepala BKKBN Aceh Safrina Salim, di Banda Aceh, Selasa, menjelaskan melalui sekolah ini, para lansia diajak untuk terus mengasah pikirannya guna mencegah kemunduran kognitif yang dapat berujung pada demensia.
“Lansia ini kalau terlalu lama terkurung di rumah tanpa diberi edukasi dan penyuluhan, maka pertumbuhan otaknya akan menciut sehingga terjadi pikun. Karenanya, perlu terus diberi stimulus,” katanya.
Dia mengatakan dalam program ini, lansia akan diberikan edukasi seputar kesehatan, kemandirian, hingga kegiatan sosial yang membuat mereka tetap aktif dan berdaya sehingga tidak menjadi beban bagi usia produktif ke depannya.
Baca: 55 lansia di Aceh Tengah wisuda S1
"Harapannya lansia kita itu nanti masih bisa berkegiatan, seperti di Jepang masih bisa bawa mobil sendiri, bisa mengerjakan pekerjaan ringan, dan bisa mengurusnya dirinya sendiri sehingga keluarga nantinya hanya mengontrol saja," katanya.
Dia menyebutkan bahwa pada tahun 2024, BKKBN Aceh telah mewisudakan sebanyak 875 lansia. Mereka diwisuda setelah mengikuti pembelajaran sebanyak 12 kali pertemuan selama tiga bulan dan mendapatkan sertifikat kelulusan.
"Wisudanya itu menggunakan toga juga, ada yang di kampus, di pendopo, bahkan di kantor gubernur," katanya.
Safrina menambahkan, sekolah lansia terus berkembang di berbagai desa di Aceh. Beberapa kabupaten bahkan telah menginstruksikan agar setiap desa memiliki program ini.
“Beberapa waktu lalu, beberapa penjabat bupati di Aceh menginstruksikan semua desa harus membuat sekolah lansia,” katanya.
Baca: Polres Abdya berikan pengobatan gratis kepada lansia 100 tahun