Banda Aceh (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala Aceh Besar menyatakan siap berkontribusi pemenuhan air bersih untuk daerah terdampak bencana di Pidie Jaya.
"Alhamdulillah pada hari kedua bencana, kita ikut mensuplai air bersih ke Pidie Jaya dan jika saat ini dibutuhkan kita juga siap memberikan suplai air bersih lewat mobil tangki lembaga atau badan yang akan menyalurkan air bersih ke Pidie Jaya," kata Direktur Utama PDAM Tirta Mountala Aceh Besar, Sulaiman di Lambaro, Jumat.
Ia menjelaskan bantuan air bersih yang disalurkan pada hari kedua bencana khususnya merupakan bagian dari komitmen perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar membantu meringankan masyarakat terdampak dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
Dalam kesempatan tersebut Sulaiman yang ikut didampingi Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Mountala Bahrul Jamil mengatakan perusahaan air minum tersebut juga ikut terdampak banjir. Di mana saat debit air di Krueng Aceh sejumlah pompa air terendam lumpur dan rusak.
"Alhamdulillah saat debit Krueng Aceh berada di batas aman, tim langsung memperbaiki guna mendistribusikan air bersih ke pelanggan," katanya.
Kemudian saat semua pompa yang ada aktif kembali, PDAM juga harus bekerja ekstra dengan menggunakan genset menyusul distribusi listrik terganggu akibat banjir dan longsor ikut merusak jaringan listrik.
Ia menyebutkan 17 hari, operasional PDAM Tirta Mountala dengan menggunakan genset meningkat yakni menghabiskan sebanyak 36 ton bahan bakar industri dari alokasi per tahun sekitar 10 ton.
"Artinya, operasional yang kita keluarkan selama masa siaga darurat bencana sangat besar,"katanya.
Pihaknya juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan menyusul sempat terkendalanya distribusi air bersih dalam tiga pekan terakhir.
Ia berharap listrik dapat terus normal sehingga distribusi kepada 53 ribu pelanggan dalam wilayah Aceh Besar berjalan maksimal.
Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Mountala Bahrul Jamil juga menambahkan terganggunya pasokan listrik membuat operasional perusahaan itu membengkak yakni sebesar Rp900 juta selama 17 hari untuk kebutuhan BBM genset dengan total sekitar 37 ton minyak.
"Kami juga menyampaikan permohonan maaf dan masyarakat dapat memahami terhadap terganggunya distribusi air bersih PDAM ke pelanggan," katanya.
Pihaknya meyakini dengan normalnya suplai listrik dari PLN akan mampu mengoptimalkan distribusi air bersih ke pelanggan.
