Kutacane (ANTARA Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara memperkirakan sebanyak 2.600 orang penduduk pada empat desa terdampak banjir di wilayah ini.
"Korban jiwa memang tidak ada. Tapi yang terdampak itu ada sekitar 2.600 jiwa," ujar Kepala BPBD Aceh Tenggara Ramadhan, di Kutacane, Senin.
Masyarakat yang terdampak itu, lanjutnya, berasal dari empat desa pada dua kecamatan, yakni Pinding, Kuning I, Rikit Paloh, dan Kuta Lingga.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara hingga kini belum menyalurkan bantuan dalam masa panik bagi warga terdampak banjir akibat luapan Sungai Lawe Kinga.
Ia menyebutkan, terdapat satu titik di Daerah Aliran Sungai Lawe Kinga dengan panjang sekitar 200-an meter tanggul penahan air pecah, dan sudah diperbaiki oleh pihaknya.
"Kondisi terkini, alhamdulillah banjir sudah surut akibat tanggul yang jebol. Namun, telah kami perbaiki. Tapi sebagian warga masih menginap di rumah tetangga atau kerabat dekatnya," ujar Ramadhan lagi.
Komandan Kodim 0108/Aceh Tenggara Letkol Kav Joni Hariadi mengatakan, pihaknya dibantu aparat terkait dan penduduk setempat berencana akan membersihkan fasilitas umum pada dua kecamatan yakni Bambel dan Bukit Tusam.
"Untuk kegiatan besok, kami akan bersihkan sedikitnya tujuh titik yakni Pesantren Nurul Islam, tiga sekolah dasar, dan satu masjid," kata Joni.
Rumah-rumah warga yang terdampak banjir berada pada tiga desa di Kecamatan Bambel, terlihat warga masih membersihkan rumah, pekarangan rumah, dan berjaga-jaga di sekitar peralatan atau isi rumahnya.
Genangan air Sungai Lawe Kinga sudah tidak terlihat lagi sepanjang jalan lintas Kutacane-Medan di Bambel, kecuali sedikit lumpur terbawa air sungai di aspal jalan.