Kutacane (ANTARA Aceh) - Sejumlah petani jagung di Kabupaten Aceh Tenggara mulai mencemaskan gagal panen akibat hujan turun dalam dua pekan terakhir sehingga menimbulkan dampak negatif bagi tanaman pangan ini.
"Tanaman jagung kami telah berumur dua bulan lebih, tapi buahnya tak tumbuh sebagaimana mestinya," kata Rajasah (61), petani di Desa Perapat Sepakat, Aceh Tenggara, Rabu.
Bahkan tanaman jagung yang ditanami di bagian pinggir Sungai Alas tersebut sudah terendam air, meski tidak dalam dan lama karena terjadi saat hujan mengguyur lahan pertanian.
Ia mengaku, komoditas jagung merupakan harapan bagi petani untuk menyambung hidup di kala musim paceklik dengan harga jual jagung pipil relatif stabil Rp3.600 per kilogram.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa Aceh Tenggara merupakan kabupaten nomor lima yang berhasil mengentaskan kemiskinan dari 23 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Aceh.
Aceh Tenggara memiliki luas areal jagung sebesar 30 ribu hektare, dan merupakan sentra produksi jagung di Aceh dalam satu hektare rata-rata dapat memproduksi 7,2 ton.
"Dengan masa tanam empat bulan atau setahun tiga kali, bila cuaca seperti ini (hujan) terus, maka dipastikan petani jagung merugi kali ini," kata Rajasah.
Fatimah (40), petani lainnya mengatakan, bila musim kemarau petani takut kekurangan pasokan air akibat sulitnya mendapatkan air. Namun, dia mengaku, kalau di musim hujan, maka yang petani khawatir tanaman jagung menjadi layu di usia masih sangat muda.
"Kalau sudah begini, apa boleh buat. Musim memang belum mendukung usaha kami sebagai petani jagung," kata Fatimah. Bupati Aceh Tenggara Hasanudin Beruh saat masih menjabat mengatakan, setiap tahun kabupaten ini memproduksi jagung 220 ribu ton atau setara Rp800 miliar dengan asumsi harga jagung Rp3.200 per kilogram.
Ia mengaku, daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara mendapat program bantuan jagung sebesar 9.200 hektare dari APBN dan 5.000 hektare dari APBK.
"Pada tahun 2017, kami berharap program pemerintah dapat ditingkatkan untuk komoditas jagung menjadi 20 ribu hektare yang didukung dengan alat mesin pertanian," ungkap Hasanuddin.