Apreasiasi itu disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat menutup turnamen sepakbola tersebut di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, Banda Aceh, Rabu (6/12) malam.
Gubernur Irwandi tidak bisa menghadiri laga penutup karena harus bertugas ke Jakarta.
Namun, Gubernur Irwandi mengapresiasi seluruh pemain yang telah berpartisipasi mengikuti ajang AWSC 2017 yang dilandasi semangat solidaritas dan persaudaraan.
Gubernur menyebutkan solidaritas dan persaudaraan secara global tersebut dirasakan oleh masyarakat Aceh ketika menghadapi bencana 12 tahun yg lalu. Hal inilah yang telah ditunjukkan tim-tim peserta dalam tiap penampilan pada turnamen internasional ini.
"Meski berkompetisi, saya melihat tim-tim ini menunjukkan semangat persaudaraan. Semangat ini yang membuat jalannya turnamen berlangsung dalam ranah sportivitas," ujarnya.
Selain itu, Gubernur juga menilai bahwa semua kesebelasan juga berhasil menunjukkan semangat solidaritas. Salah satunya, semua tim tetap bertekad menyelesaikan turnamen ini, kendati sempat ada sedikit masalah dengan cuaca ekstrem di Aceh, yang berpengaruh dengan kondisi lapangan.
Irwandi menyebutkan semangat mereka sama dengan semangat solidaritas yang ditunjukkan negara-negara di dunia dalam membantu Aceh bangkit pascatsunami pada 2004.
"Kami harap, tim-tim peserta turnamen AWSC ini bersedia untuk kembali datang ke Aceh pada gelaran yang sama, tahun depan," imbuhnya.
Lebih lanjut, Irwandi juga memberi ucapan selamat dan apresiasi kepada kesebelasan Kyrgiztan yang keluar sebagai juara pada turnamen perdana yang diselenggarakan oleh Provinsi Aceh ini.
Ia berharap, jawara AWSC 2017 bisa menunjukkan pada dunia bahwa Aceh telah bangkit dan mampu menyelenggarakan turnamen berkelas internasional.
"Selamat pada tim juara AWSC 2017. Kami harap mereka mau dan mampu mengabarkan pada dunia bahwa saat ini Aceh sudah bangkit dan siap untuk kembali menggelar turnamen kelas internasional," ucap Irwandi.
Tunamen yang digagas Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ini bertujuan untuk mengapresiasi solidaritas negara-negara di dunia dalam membantu Aceh bangkit usai tragedi gempa dan tsunami yang menimpa Aceh, 26 Desember 2004.
Irwandi sendiri menegaskan bahwa ajang ini bakal menjadi ajang tahunan dan berjanji penyelenggaraan akan berlangsung lebih baik lagi ketimbang saat ini.
"Insya Allah, ke depan penyelenggaraan akan semakin baik. Kami banyak belajar dari penyelenggaraan tahun ini, termasuk kondisi infrastruktur yang akan terus kami sempurnakan," paparnya.
Empat negara yang ikut dalam turnamen ini yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kirgizstan, dan Mongolia.
"Kami harap akan ada penambahan jumlah. Jika kali ini hanya ada empat tim, ke depannya kami rencanakan akan ada delapan tim," ujarnya.
Irwandi juga menyampaikan ucapan terima kasih pada segenap pihak yang banyak membantu penyelenggaraan acara ini. Selain pada panitia dan seluruh masyarakat Aceh, juga memberikan apresiasi pada PSSI dan BOPI.