Suka Makmue (Antaranews Aceh) - Aksi gangguan gajah liar yang terjadi di kawasan Desa Tuwi Meuleusong dan Blang Teungku, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya sejak sepekan terakhir kini semakin meresahkan warga di kawasan itu.
"Masyarakat kini semakin ketakutan, karena serangan gajah liar di pemukiman warga terjadi saat tengah malam," kata Kepala Desa Tuwi Meuleusong, Kecamatan Seunagan Timur, Affandi kepada Antara, Kamis (10/1) siang.
Hingga Rabu (9/1) malam, tiga unit rumah warga yang tersebar di kawasan pedalaman tersebut dilaporkan rusak parah, setelah dirusak kawanan gajah yang datang secara tiba-tiba dari kawasan hutan ke pemukiman warga.
Ada pun rumah warga yang dirusak tersebut masing-masing milik Kamaruzzaman, Usman serta Nurhayati.
Selain merusak rumah masyarakat, gajah liar juga merusak tanaman milik warga yang sudah ditanami diaeral perkebunan seperti pohon pisang, kelapa sawit serta aneka tanaman produktif lainnya,
Dampak dari serangan satwa yang dilindungi oleh negara tersebut, telah menyebabkan masyarakat tidak berani bermalam di desa yang berada di seberang aliran Sungai (krueng) Nagan, karena khawatir akan menjadi korban.
"Alhamdulillah hingga sekarang ini belum ada warga yang menjadi korban, kita berharap hal ini tidak terjadi," tambah Affandi.
Sedangkan gangguan yang terjadi di Desa Blang Teungku, Kecamatan Seunagan Timur, kawanan gajah hanya menyerang tanaman produktif milik petani.
Guna menghindari hal yang tak diinginkan, masyarakat berharap Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Aceh agar segera turun ke Nagan Raya, untuk melakukan pencegahan terhadap gangguan gajah liar di pemukiman warga.
Meski sudah sering menjadi sasaran amukan gajah, Affandi mengakui selama ini pencegahan terhadap gangguan tersebut sejauh ini belum pernah dilakukan secara maksimal.
"Kami tidak tahu harus bagaimana lagi lari dari amukan gajah, karena satwa ini sering berada di pemukiman warga dan membuat warga ketakutan," tuturnya.