Banda Aceh (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Wilayah/UIW Aceh mengklaim, pasokan listrik dari Gardu Induk Belawan di Medan, Sumatera Utara kembali normal setelah pemadaman bergilir berlangsung dua malam terakhir pada bulan suci Ramadhan di wilayah Aceh.
"Pagi ini sudah normal," terang Manager Komunikasi PLN UIW Aceh Teuku Bahrul Halid di Banda Aceh, Jumat.
Ia mengatakan, akibat terjadinya gangguan di Gardu Induk Belawan, Kamis (9/5) sekitar pukul 2.45 dini hari, telah mengakibatkan manual load shedding atau pelepasan beban sejumlah unit-unit mesin pembangkit demi menghindari kemungkinan pemadaman total.
Termasuk di antaranya pelepasan beban pada sistem kelistrikan Sumatera bagian utara, dan terganggunya sistem operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya, Aceh baik pembangkit unit satu maupun unit dua.
"Dua malam terakhir itu, kami terpaksa melakukan penyalaan bergilir di Aceh, yakni Lhokseumawe, Bireun, Pidie, Pidie Jaya, Takengon, Bener Meriah, Banda Aceh, Meulaboh, Nagan Raya, Blangpidie dan sekitarnya," kata dia.
"Namun pagi hari ini, baik mesin pembangkit di Gardu Induk Belawan maupun PLTU Nagan Raya, telah dapat beroperasi langsung masuk ke sub sistem Aceh," ungkap Bahrul.
Sejumlah warga di Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, mengeluhkan pemadaman listrik yang terjadi dua malam terakhir di bulan suci Ramadhan.
"Kemarin malam, sewaktu mau sahur baru menyala listrik di rumah kami. Sedangkan malam tadi, pemadaman terjadi sekitar pukul 21.00 WIB," kata Rika Indah (33), warga yang tinggal di Desa Lambheu.
"Kata PLN listrik untuk wilayah Aceh berasal dari provinsi ini, tetapi masih mengandalkan pasokan dari Medan," ucap Nurlela (26), warga di Desa Gue Gajah.