Meulaboh, Aceh (ANTARA) - Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) melanjutkan pendampingan yang berfokus pada ekonomi potensi desa/ gampong sehingga kebijakan anggaran desa berpihak pada pelaku usaha.
"Ada dua fokus, pertama adminduk dan kedua adalah ekonomi potensi desa. Misalkan produksi kelapa melimpah, maka komoditas itu akan didorong menjadi produk unggulan desa," kata Manajer Riset Seknas Fitra, Badiul Hadi, di Meulaboh, Jum'at malam.
Ia menyampaikan, pihaknya tidak berbicara secara teknis penguatan ekonomi masyarakat secara maksimal, akan tetapi lebih kepada kebijakan penganggaran desa dan kabupaten untuk mendukung usaha ekonomi dibangun masyarakat.
Badiul Hadi, menyampaikan, Seknas Fitra bersama LSM Masyarakat Transparansi Anggaran (MaTA) Aceh merancang program penguatan kapasitas masyarakat desa sehingga terwujudnya literasi anggaran disebut "desa melek anggaran".
"Sejak 2017 - 2018 sudah kita jalankan di empat gampong Aceh Barat dan tahun 2019 kita masuk lagi dan sudah kita laksanakan peluncuran sekolah anggaran desa untuk tiga desa dalam Kecamatan Arongan Lambalek," jelasnya lagi.
Ia berkata, melalui upaya peningkatan kapasitas dan akuntabilitas desa dalam pengelolaan anggaran tersebut diharapkan menjadi percontohan dan mendorong perubahan di tingkat kecamatan hingga level kabupaten.
Dengan adanya program tersebut kata Badiul, dapat mendekatkan layanan bagi masyarakat yang selama ini dinilai banyak yang tidak berani menyampaikan keluhan dan pengaduan kepada perangkat desa dalam satu rencana pembangunan.
"Kami mendampingi 33 desa di 11 provinsi, termasuk Provinsi Aceh terpilih Kabupaten Aceh Barat. Sesuai arahan Pemkab Aceh Barat ada tiga desa dalam tahun ini kita dampingi karena ada alasan secara ekonomi masyarakat setempat" imbuhnya.
Ia berkata, hasil yang dilakukan dalam pendampingan desa di dua kecamatan yang telah berhasil, perangkat desa yakni Badan Permusyawaratan Desa (BPD) atau tuha peut sudah mulai berkarir dan berani dalam menyuarakan transparansi anggaran.
Pada program kerja tahun ini, lembaga swadaya masyarakat nasional tersebut lebih berfokus pada transparansi anggaran desa dan pemberdayaan ekonomi desa melalui pemetaan komoditas unggulan yang berpotensi dikembangkan.
"Tujuan utama adalah peningkatan peran tuha peut, dalam kebijakan pengelolaan dan transparansi anggaran desa, kita bentuk sekolah anggaran desa, kemudian untuk pemberdayaan ekonomi disesuaikan dengan produk unggulan dalam desa," jelasnya.
Seknas Fitra berkolaborasi dengan LSM di daerah sebagai mitra kerja di Aceh yakni MaTA dan didukung oleh oleh organisasi Kolaborasi Masyarakat untuk Partisipasi dan Kesejahteraan (Kompak) Indonesia dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.
Seknas Fitra dampingi penguatan ekonomi desa di Aceh Barat
Jumat, 17 Mei 2019 23:27 WIB