Meulaboh (ANTARA) - Dinas kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Barat kini mulai memfokuskan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang bermukim di kawasan terpencil dan daerah tertinggal yang tersebar di kabupaten setempat.
"Kita fokuskan pelayanan kesehatan di daerah terpencil karena selama ini masyarakat di daerah terisolir kurang mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai," kata Kepala Dinkes Aceh Barat, Syarifah Junaidah di Meulaboh, Selasa.
Ada pun daerah yang difokuskan tersebut meliputi bagi masyarakat komunitas adat terpencil (KAT) Sikundo, Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat, yang merupakan kawasan yang sangat sulit diakses oleh petugas medis guna memberikan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan.
Agar program ini berjalan, pihaknya telah mengintruksikan kepada Puksesmas Pante Ceureumen sebagai pusat pelayanan terdekat dengan kawasan terpencil, agar menyusun jadwal pelayanan kesehatan ke desa tersebut minimal satu bulan sekali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang sudah dilakukan sejak Senin (15/7), sebagian besar masyarakat yang bermukim di kawasan tersebut rata-rata mengalami penyakit gatal-gatal dan menimpa kalangan warga dewasa termasuk anak-anak.
Kondisi itu terjadi karena masyarakat di daerah tersebut masih menggunakan air sungai sebagai sumber air minum yang tidak dimasak dan menjadikan sungai sebagai sarana mandi, dan sarana tempat buang air besar, termasuk sumber air untuk mencuci pakaian.
Dengan memfokuskan pelayanan kesehatan, Dinkes Aceh Barat berharap masyarakat di daerah terpencil ini dapat menerapkan pola hidup sehat, sehingga ke depan tidak ada lagi masyarakat di daerah tersebut yang sakit dan mengalami penyakit kulit.
Pihaknya juga melakukan pengobatan massal dan gratis bagi masyarakat setempat dengan menugaskan petugas medis dari Dinkes Aceh Barat, Puskesmas Pante Ceureumen serta Puksesmas UP3 Johan Pahlawan, Meulaboh, tambah Syarifah Junaidah.