Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti menyesalkan beberapa peluang yang terbuang saat berhadapan kontra China di laga pamungkas Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Minggu malam, dalam laga yang berakhir 0-0.
"Sekali lagi, penyelesaian akhir menjadi pembelajaran untuk kami," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Soal penyelesaian akhir selalu masuk bahan evaluasi timnas U-16 di seluruh laga yang dijalani di Grup G.
Bima pun berjanji memperbaiki hal tersebut ke depan. Selain itu, kondisi fisik akan dibenahi.
Para pemain timnas U-16 Indonesia diharapkan dapat memiliki stamina prima sepanjang laga. Saat laga melawan China, hal ini menjadi salah satu kelemahan.
"Semuanya jadi pembelajaran untuk kami. Saya berterima kasih kepada para pemain dan masyarakat atas dukungannya," tutur Bima.
Penyerang timnas U-16 Indonesia Ahmad Athallah Araihan bersyukur skuatnya mampu mengimbangi China.
"Pemain bekerja luar biasa. Saya belum mengetahui apakah kami lolos ke Piala Asia atau tidak, yang penting kami sudah bekerja keras," kata Athallah, yang membuat enam gol sepanjang kualifikasi.
Timnas U-16 Indonesia bermain imbang 0-0 dengan China di laga terakhir Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Minggu (22/9) malam.
Hal itu membuat China lolos ke Piala Asia U-16 2020 setelah menduduki peringkat satu Grup G dengan mengoleksi 10 poin, yang sejatinya sama dengan Indonesia, tetapi unggul selisih gol.
Sementara Indonesia masih memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Asia U-16 2020 sebagai salah satu dari empat peringkat kedua terbaik di kualifikasi.
Indonesia masih menunggu seluruh laga kualifikasi selesai untuk mendapatkan kepastian apakah melaju ke putaran final atau tidak.