"Saat ini sedang didalami mengingat beberapa hari terakhir ini sering terjadi penembakan di beberapa daerah," kata Kapolda Paulus Waterpauw kepada ANTARA di Timika, Rabu.
Baca juga: Aceh pastikan ikut 24 cabang olahraga di PON Papua
Jika indikasi itu benar, lanjut Kapolda, TNI/Polri tidak akan tinggal diam dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan hingga pelaksanaan PON, 20 Oktober sampai 2 November 2020, tetap berlangsung sesuai dengan rencana.
Baca juga: PLN rampungkan pembangunan enam pembangkit jelang PON XX
Irjen Pol Waterpauw menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap kelompok tersebut, termasuk kelompok lain yang ingin mengagalkan PON.
Baca juga: Aceh andalkan atletik raih emas di PON Papua
Selain KKB yang ingin mengagalkan PON, menurut Kapolda, juga ada indikasi kelompok mahasiswa eksodus juga ingin mengagalkan ajang olahraga nasional utama itu.
Khusus untuk mahasiswa eksodus yang hingga kini belum mau kembali ke kampusnya untuk melanjutkan pendidikannya, Waterpauw berpesan kepada mereka jangan menjadi kelompok yang menggangu kamtibmas karena akan berhadapan dengan aparat keamanan.
Khusus untuk mahasiswa eksodus yang hingga kini belum mau kembali ke kampusnya untuk melanjutkan pendidikannya, Waterpauw berpesan kepada mereka jangan menjadi kelompok yang menggangu kamtibmas karena akan berhadapan dengan aparat keamanan.
"Masa depan mahasiswa masih panjang. Pergunakan sebaik mungkin dengan menuntut ilmu demi masa depan," pesan Kapolda kepada mahasiswa eksodus yang belum kembali ke kampusnya.